GURUKU IKAN SALMON!
Untuk melaju ke hilir, mengalir, hanyut, bahkan terjun menuju tempat-tempat
rendah merupakan salah-satu sifat fisis dari sat cair. Demikian juga untuk
berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat-tempat yang
tekanannya rendah, merupakan sifat dari udara. Bagaimana dengan kita, dengan
manusia, apakah kita juga punya sifat-sifat bawaan ?
Merenungkan hal ini, kekaguman saya pada naluri ikan salmon -yang mesti ke
hulu menentang derasnya arus sungai, melompati jeram-jeram berbatu tajam dan
licin, menantang bahaya yang bisa berarti kehilangan nyawa- hanya untuk
bertelur, untuk melahirkan keturunan, melahirkan penerus spesiesnya,
sedemikian mengharukan hati saya.
Pada saat yang sama, saya juga merasa cemburu terhadap semangat kejuangan
mereka, yang notabene hanyalah ikan, binatang, yang kita katakan makhluk
hidup yang lebih rendah tingkat kesadaran dan akal-budinya dibanding kita.
Mungkin kini kian terasa perlu bagi kita untuk mempertanyakan kembali,
apakah kita punya semangat yang menyala-nyala, tekad yang kuat membaja,
kegigihan yang pantang-mundur dan tak kenal lelah maupun takut, ketulusan
bahkan untuk mengorbankan jiwa-raga sekalipun, demi melahirkan generasi
penerus umat manusia yang lebih baik, lebih berkualitas, lebih
manusiawi, seperti para salmon itu ?
Saya rasa, bila kita benar-benar mencintai umat manusia, mencintai
kemanusiaan itu sendiri, kitapun semestinya tidak kalah beraninya didalam
mengorbankan keakuan kita, seperti salmon-salmon itu. Oleh karenanya,
rasanya tidaklah sulit dimengerti kalau kita mendengar seseorang mengatakan:
"Guru spiritualku ikan salmon.". Bagi yang telah éling, akan bisa melihat
kalau apapun bisa membabarkan kebenaran (Dharma), mengutarakan kesujatian
(Satyam) di hadapannya.
Denpasar, Hari Saraswati, 5 April 2003.
Ngestoe Rahardjo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Si aku bisa sedemikian liciknya. Berhati-hatilah! Ia bisa saja mengenakan
kedok orang suci yang rendah-hati dan mulia, hanya untuk meninggikan
dirinya.
~anonymous 120706-19.
Selasa, 28 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar