Minggu, 15 November 2009

Apakah Cinta itu ?

*APAKAH CINTA ITU ?*

*"Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yoh 15:12)*

*Apakah cinta itu?*
Lihatlah bunga mawar. Mungkinkah bunga itu mengatakan,
"Saya akan memberikan keharumanku kepada orang baik dan tidak
kepada orang jahat"? Dapatkah anda membayangkan sebuah
lampu menolak bersinar karena akan dipakai oleh orang jahat?
Lampu dpt melakukannya hanya kalau ia berhenti menjadi lampu.
Dan lihatlah bagaimana sebatang pohon tanpa pilih-kasih
memberikan tempat berteduh bagi setiap orang, baik dan buruk,
tua dan muda, tinggi dan rendah; kepada binatang, manusia,
dan setiap makhluk hidup, bahkan kepada orang yang siap-siap
menebangnya.

Jadi, *inilah sifat pertama dari cinta, tidak membeda-bedakan.* Itulah
sebabnya, mengapa kita didorong untuk menjadi seperti Allah
"yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang
baik dan menurunkan hujan bagi orang yg benar dan orang yang
tidak benar; karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti
Bapamu yang di surga adalah sempurna." Renungkanlah dengan penuh kekaguman
kebaikan bunga mawar, lampu, dan pohon yg
demikian sempurna, karena dari situlah anda mendapatkan
gambaran mengenai cinta.

Apa yang perlu kita lakukan agar dapat memiliki cinta yang seperti
itu? Apa saja yang anda lakukan hanya akan menimbulkan rasa
terpaksa, diperalat, dan kepura-puraan karena cinta tidak dapat
dipaksakan. *Tidak ada yang dapat anda lakukan. Akan tetapi,
ada yang dapat anda lepaskan.* Amatilah perubahan besar yang
terjadi saat anda berhenti melihat orang-orang itu sebagai baik dan
buruk, kudus dan pendosa dan mulai melihat mereka sebagai tidak
sadar dan tidak tahu. Anda harus melepaskan kepercayaan palsu
yang mengatakan bahwa orang dapat berbuat dosa dalam
kesadaran. Tak seorang pun dapat berbuat dosa dalam terang
kesadaran. Dosa terjadi dalam ketidaktahuan, bukan dalam
kebencian seperti yang kita pikirkan. "Bapa, ampunilah mereka
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Melihat ini
berarti mendapatkan sifat cinta yang tidak membeda-bedakan yang
secara mengagumkan ada dalam bunga mawar, lampu dan pohon.

*Sifat cinta yang kedua adalah cuma-cuma atau tanpa pamrih.*
Seperti pohon, mawar dan lampu, cinta memberi dan tak meminta
balas jasa. Betapa kita memandang rendah pria yang memilih
istrinya bukan berdasarkan sifat yang dimiliki calon istri tetapi
berdasarkan jumlah uang yang dibawanya sebagai mas kawin.
Pria semacam itu hanya mencintai keuntungan finansial yang
dibawa wanita itu, bukan mencintai wanitanya. Apakah cinta anda
berbeda, bila anda sendiri mencari teman yang memberikan
kepuasan emosional dan menghindari yang tidak; bila anda
bersikap baik kepada orang2 yang memenuhi keinginan dan
harapan-harapan anda dan bersikap negatif atau tidak acuh
terhadap mereka yg tidak? Dalam hal ini juga hanya ada satu yang
perlu anda perbuat untuk mencapai cinta yang tanpa pamrih itu,
yakni dengan jalan membuka mata dan melihat. Cukup melihat saja,
menyingkapkan apa sesungguhnya yang selama ini anda sebut
cinta: apakah hanya sebagai kamuflase atau egoisme dan
keserakahan anda saja. Dengan melihat, anda mengambil langkah
besar ke dalam cinta yang tanpa pamrih.

*Sifat ketiga cinta, ketidaksadaran diri*. Cinta begitu bahagia
dengan mencintai sehingga tidak sadar akan dirinya. Seperti lampu
yang senantiasa bersinar tanpa peduli bermanfaat atau tidak.
Seperti bunga mawar yang menebarkan keharumannya begitu saja
tanpa peduli ada atau tidak adanya orang yang mencium
keharumannya. Seperti pohon yang memberikan keteduhan.
Cahaya, keharuman, dan keteduhan ada bukan karena ada
manusia atau mati bila tidak ada manusia. Mereka ini, seperti jg
cinta, lepas dari manusia. Cinta begitu saja ada, tanpa perlu
memiliki objek. Mereka pun begitu saja ada, terlepas apakah
mereka menguntungkan seseorang atau tidak. Jadi, mereka tidak
mempunyai kesadaran akan mendapatkan nilai atau berbuat baik.
Tangan kiri mereka tidak sadar akan apa yg dilakukan oleh tangan
kanan. "Tuhan, kapan kami melihat Engkau lapar atau haus dan
kami menolongMu ?"

*Sifat terakhir dari cinta adalah bebas. *Saat paksaan,
kendali atau konflik muncul, cinta mati. Pikirkan bagaimana mawar,
pohon dan lampu membiarkan anda sungguh2 bebas. Pohon tidak
akan berusaha menarik anda ke dekatnya untuk berteduh biarpun
anda berada di bawah terik matahari. Lampu tidak akan
memaksakan cahayanya biarpun anda sedang terseok-seok dalam
kegelapan. Pikirkan sejenak saat-saat ketika anda menyerah pada
paksaan dan kendali orang lain karena ingin bertindak sesuai
dengan harapan mereka dalam usaha membeli cinta dan
penerimaan dari mereka, atau karena anda takut kehilangan
mereka. Setiap kali anda menyerah pada kendali dan paksaan,
anda merusak kemampuan kodrati anda untuk mencintai,
karena anda hanya dapat melakukan apa yg orang lain - dengan
seijin anda - lakukan terhadap diri anda. Oleh karena itu,
renungkanlah semua kendali dan paksaan dalam hidup anda.
Kiranya permenungan itu sendiri akan menghancurkan kendali dan
paksaan. Saat paksaan dan kendali itu hilang, kebebasan akan
muncul. Kebebasan adalah kata lain untuk cinta..


*Dikutip dari buku karya Rm.Anthony de Mello, SJ.:
"Dipanggil Untuk MENCINTA - kumpulan renungan"*

Sabtu, 14 November 2009

Renungan akhir pekan

Berlari di tempat

Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumahMu yang dipapani
dengan baik, sedang rumah ini tetap menjadi reruntuhan ? - Hagai 1 : 4

Banyak teman saya sedang giat-giatnya join dalam klub kebugaran. Dalam
sehari bisa ikut 3-4 kelas sekaligus.
"Biar perut jadi 'six pack', plus sambil cuci mata," kata mereka. Lagipula,
kesehatan adalah investasi masa depan. Saya terheran-heran dengan kekuatan
fisik mereka. Namun bila diajak ke persekutuan doa atau kelompok sel,
mulailah
jurus-jurus 'mengelak' dikeluarkan.
"Ya ampun, ngapain sih serius-serius ghetoo..? Hidup sudah susah, masak
mesti ngurusin ayat-ayat Kitab Suci?"

Setelah lelah berpikir di kantor, memang tidak ada yang salah dengan
bersantai atau rileks dengan mengikuti klub kebugaran, jalan-jalan, nonton
dan lainnya. Hidup harus seimbang antara bekerja dan bersenang-senang, kata
motto : Work Hard, Play Hard. Namun hati-hati bila kehidupan rohani kita
tidak dijaga dengan baik. Nabi Hagai menubuatkan : Kamu menabur banyak,
tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kamu makan, tapi tidak sampai kenyang,
minum tapi tidak sampai puas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja
untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Hagai 1 : 6.

Pernahkah kita merasakan hidup seperti berlari di atas sebuah tread mill,
alias berlari di tempat ?
Kita bekerja dan mengumpulkan uang, namun kerohanian terasa kering, bosan,
bahkan tidak tahu untuk apa kita hidup ?
Cobalah hentikan sejenak rutinitas Anda. Ambil waktu untuk berdua dengan
Penciptamu. Rasakan kehadiranNya dalam nafasmu. Bacalah satu perikop dalam
Kitab Suci. Resapkan berulang-ulang. Lakukan Lectio Divina setiap hari.
Dijamin, Anda bukanlah pribadi yang sama lagi. Prioritas hidup Anda akan
berubah. Ada 'sesuatu' hal yang jauh di atas kesenangan dan kebugaran fisik
semata.

(Lie)

Apakah saya hanya 'berlari di tempat yang sama' dalam kehidupan saya ?

Senin, 09 November 2009

KEMBANG BAKUNG

KEMBANG BAKUNG <http://www.facebook.com/note.php?note_id=88421967964>

Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah.
Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya.
Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh
guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha,
namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai.
Ia menjadi benci akan teman-temannya.
Ia membenci gurunya.

Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya:
'Pernahkan engkau memperhatikan kembang bakung
milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?'
Anak itu menggelengkan kepala.

'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir
hari kembang bakung tersebut akan layu dan mati.
Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik,
ia telah memancarkan keindahannya.'
Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan
dengan penuh hati.

'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama.
Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama
walau kadang tak dihiraukan orang.
Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau
tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih
bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa
dalam hidupnya ia cuman punya satu misi yakni
memberikan keindahan.'
Anak itu memahami maksud ibunya.

___________
-Kembang bakung seorang guru yang mengajar :
"Hidupmu ada di telapakmu sendiri, bukannya dalam genggaman tangan orang
lain".

Rabu, 04 November 2009

Jadilah Seperti Elang: Kisah inspiratif

Jadilah Seperti Elang

Tidak ada seorang pun yang dapat membuatmu melayani pelanggan dengan lebih
baik. Itu karena pelayanan yang baik adalah sebuah PILIHAN ..

Harvey Mackay, menceritakan sebuah kisah tentang seorang pengemudi taksi
yang membuktikan hal ini.

Suatu hari ia sedang mengantri menunggu taksi di sebuah airport. Ketika
sebuah taksi mendekat hal pertama yang ia perhatikan adalah keadaan taksi
tersebut yang tampak sudah digosok hingga mengkilap. Pengemudi taksi yang
terlihat sangat rapi dalam kemeja putih, dasi hitam dan celana panjang
hitam tersebut keluar dan memutari taksi tersebut untuk membukakan pintu
untuk Harvey.

Dia memberi temanku sebuah kartu yang telah dilaminating dan berkata: "Saya
Wally, supir anda. Selagi saya memasukan barang-barang anda ke bagasi, saya
harap anda bersedia untuk membaca pernyataan misi saya."

Harvey mengambil dan membaca kartu tersebut.

Di sana tertulis :
Pernyataan Misi Wally : "Untuk mengantarkan penumpang saya ke tempat tujuan
mereka dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang
bersahabat".

Hal ini sempat membuat Harvey terkejut. Terutama ketika ia menyadari bahwa
keadaan di dalam taksi tersebut persis sama dengan tampak luarnya. Bersih
tanpa noda!

Sambil mengemudi, Wally berkata, "Apakah anda mau segelas kopi? Saya
memiliki satu thermos kopi biasa dan satu decaf." Sambil bercanda teman
saya berkata, "Tidak, saya lebih memilih soft drink." Wally tersenyum dan
berkata, "Tidak masalah, Saya memiliki pendingin yang berisi Cola, Diet
Cola, air, dan jus jeruk."

Harvey berkata dengan hampir tergagap, "Baiklah saya akan mengambil Diet
Cola."

Sambil memberikan minuman kepada Harvey, Wally berkata, "Bila anda
membutuhkan bacaan, saya punya Wall Street journal, Time, Sport
illustration dan USA Today."

Sambil menepi, Wally menawarkan teman saya sebuah kartu berlaminating yang
lain. "Ini adalah beberapa daftar stasiun radio dan musik yang dimainkannya
yang dapat diputar disini bila anda berkenan mendengarkan radio."

Dan seakan semua itu tidak cukup, Wally memberitahu Harvey bahwa AC telah
dinyalakan dan bertanya apakah suhunya sudah cukup nyaman untuknya.

Kemudian ia menyarankan rute terbaik menuju tempat tujuannya di waktu
seperti saat itu. Dia juga berkata bahwa ia akan sangat senang untuk
mengobrol atau menceritakan tentang beberapa pemandangan, atau jika Harvey
lebih memilih untuk dibiarkan sendiri.

"Wally, tolong beri tahu saya," dengan kagum teman saya bertanya kepada
pengemudi tersebut, "Apakah anda selalu melayani setiap penumpang seperti
ini?"

Wally tersenyum melalui kaca spion depan.

"Tidak, tidak selalu, malahan hal ini baru saya lakukan dua tahun
belakangan ini. Selama lima tahun pertama saya mengemudikan taksi, saya
menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk mengeluh sebagaimana yang
dilakukan kebanyakan pengemudi taksi. Hingga suatu hari saya mendengar guru
pengembangan pribadi, Wayne Dyer di radio. Dia baru saja menulis sebuah
buku berjudul 'Anda akan Melihatnya Ketika Anda Mempercayainya' ."

"Dyer berkata bila kamu bangun di pagi hari dan mengharapkan hari yang
baik, namun kamu sering mengeluh dan bersikap negatif terhadap setiap
keadaan. Maka kamu akan mendapati hari-hari yg buruk."

"Dia berkata, 'Berhentilah mengeluh! Buatlah dirimu berbeda dalam
kompetisi. Jangan menjadi seekor bebek. Jadilah seekor Elang'. Bebek
terbiasa mengeluh sedangkan Elang terbang tinggi di angkasa dengan penuh
kedamaian dan kemenangan."

* Semoga bermanfaat & menjadi inspirasi *

Selasa, 03 November 2009

Senyum Dua Jari

Senyum Dua Jari <http://www.facebook.com/note.php?note_id=104949602964>

Pujian dapat menghemat uang kita, mempererat
hubungan dan menciptakan kebahagiaan. Kita perlu
lebih sering menaburnya ke sekitar kita.

Orang yang paling sulit untuk kita puji adalah diri kita
sendiri. Saya dibesarkan utk percaya bahwa memuji diri
sendiri akan membuat kita menjadi besar kepala.
Sebenarnya bukan begitu. Yang benar adalah menjadi besar hati. Memuji
kualitas baik dari diri kita sendiri berarti membesarkan hati dengan cara
yang positif.

Saat saya masih seorang mahasiswa, guru meditasi
pertama saya memberikan sebuah nasihat untuk
dipraktekkan. Awalnya beliau menanyakan apa yang
pertama-tama saya lakukan begitu bangun pagi.

"Pergi ke kamar mandi," kata saya.
"Apa ada sebuah cermin di kamar mandimu?" tanya beliau.
"Tentu."
"Bagus," katanya. "Nah setiap pagi, bahkan sebelum
kamu menggosok gigi, saya ingin kamu menatap cermin
dan tersenyum pada dirimu sendiri."
"Pak !" Saya mulai protes. "Saya ini mahasiswa.
Kadang-kadang saya tidur sangat larut dan bangun
pagi-pagi dengan perasaan kurang enak. Pada pagi-pagi
tertentu bahkan saya ngeri melihat wajah saya sendiri,
boro-boro tersenyum."

Beliau terkekeh, menatap mata saya dan berkata,
"Jika kamu tidak bisa tersenyum secara alami, kamu dapat
memakai dua jarimu, taruh di kedua sudut mulut,
dan tekanlah ke atas. Seperti ini," Beliau menunjukkan
caranya.

Beliau jadi terlihat menggelikan. Saya terkekeh-kekeh
melihatnya. Beliau menyuruh saya untuk mencobanya,
dan saya menurutinya.

Pada pagi berikutnya, saya menarik turun diri saya dari
tempat tidur, melangkah terhuyung-huyung ke kamar
mandi. Saya menatap diri saya di cermin.
"Urrrgh!" Itu bukan pemandangan yang manis.
Sebuah senyum alami tidak bisa muncul. Jadi saya
meletakkan dua jari telunjuk di sudut mulut dan
menekannya ke atas. Lantas saya melihat seorang
mahasiswa muda bodoh menampilkan wajah tololnya
di cermin, dan saya tak tahan untuk tidak tersenyum.
Begitu muncul sebuah senyum alami,
saya melihat mahasiswa di cermin tersenyum kepada saya.
Saya pun tersenyum lebih lebar lagi, dan orang yang
di cermin pun membalas dengan senyuman yang lebih
lebar juga. Dalam beberapa detik, kami mengakhirinya
dengan tertawa bersama.

Saya terus mempraktekkan nasihat itu setiap pagi selama
2 tahun. Setiap pagi, tak peduli bagaimana perasaan saya
saat bangun, saya segera tertawa begitu melihat diri saya
di cermin, biasanya sih dengan bantuan dua jari.
Sekarang orang bilang saya banyak senyum.
Barangkali itu karena otot-otot di sekitar mulut saya
menetap dalam posisi seperti itu.

Kita dapat mencoba trik dua jari kapan saja,
terutama bermanfaat ketika kita merasa sakit, bosan atau
tertekan. Tertawa telah terbukti bisa melepaskan hormon
endorphin ke dalam aliran darah kita, yang dapat
memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan membuat
kita merasa bahagia.

Hal itu akan membantu kita melihat 998 bata bagus
di tembok kita, bukan hanya dua bata jelek. Dan tertawa
membuat kita terlihat rupawan. Itulah sebabnya kadang
saya menyebut vihara kami di Perth sebagai
"salon kecantikan Ajahn Brahm"

Disalin dari buku Membuka Pintu Hati oleh Ajahn Brahm

Senin, 02 November 2009

Serahkan Hidupmu PadaNya

Serahkan Hidupmu padaNya
<http://www.facebook.com/note.php?note_id=112751022964>

Di depan gerbang sebuah jembatan di salah satu
kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang
buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk
di situ sambil memainkan biolanya yang sudah usang.
Di depannya terletak sebuah kaleng kosong dan
dia mengharapkan belas kasihan dari orang-orang yang
lalu lalang di depannya, dan melalui permainan
biolanya, orang-orang akan memberinya sedikit
uang. Demikianlah pengemis miskin ini
melakukan kebiasaannya setiap hari.

Pada suatu hari, seorang yang berpakaian sedikit rapi
dan berjubah panjang, datang menghampiri pengemis
tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan
biola usangnya. Tentu saja dengan sigap pengemis
itu menolak dan berkata,
"Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal!!".
Pendatang ini tidak putus asa, dan terus membujuk
si pengemis agar mau meminjamkannya biola tersebut
hanya untuk sebuah lagu. Akhirnya muncul rasa
kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan
perlahan ia memberikan biola tuanya kepada
pendatang tersebut.

Pendatang tersebut mengambil biola tua itu dan
mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu.
Suara biola yang begitu halus di tangan
si pendatang membuat orang yang lalu lalang berhenti
dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang
dan pengemis tersebut. Begitu merdunya lagu dan
bagusnya permainan biola si pendatang tersebut
membuat semua orang terdiam, dan si pengemis
buta ternganga tanpa dapat berkata-kata.

Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan
uang, dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh
si pendatang tersebut. Akhirnya ia pun harus
mengakhiri permainannya, dan sambil mengucapkan
terima kasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada
si pengemis. Si pengemis sambil berurai air mata,
dan dengan gemetar bertanya:
"Siapakah anda orang budiman?"..
Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan
menyebutkan namanya, "Paganini".

Semua orang terdiam. Seorang maestro biola yang
bernama Paganini, telah memberikan banyak berkat
kepada sang pengemis yang telah memberikan
harta kesayangannya untuk dipergunakan oleh sang
maestro, betapa menakjubkan!

Ada sebuah jaminan berkat bagi siapa saja yang
mau menyerahkan tenaganya, hartanya, talentanya,
kepada sang 'Maestro' kita yaitu Tuhan sendiri.

Membersihkan sampah kehidupan

*Membersihkan sampah kehidupan *
(oleh : Anthony Dio Martin)

Saat tinggal di Vancouver, saya selalu menjumpai semacam
ritual setiap musim panas tiba. Pada musim itu, sering digelar
garage sale. Banyak keluarga berusaha membersihkan
gudang dan seluruh rumah mereka dari barang-barang yang
sudah tidak berguna lagi.

Barang-barang yang tak terpakai lagi itu dikumpulkan dan
'dibuang' dengan cara dijual di depan garasi mereka.
Biasanya, barang-barang yang dijual itu pun masih dalam
kondisi bagus. Tentu saja, bagi pemiliknya, barang-barang itu
sebetulnya mengganggu dan hanya sampah.

Dalam kehidupan kita pun, banyak sampah yang tanpa sadar
terus-menerus kita timbun. Tanpa sadar, sampah itu mulai
mensabotase hidup Anda. Saya mempunyai satu saran untuk
dilakukan. Agendakan waktu Anda beberapa hari dalam satu
tahun untuk melakukan pembersihan sampah kehidupan
Anda. Manfaatnya bakalan luar biasa. Stres akan berkurang.
Hidup terasa lebih nyaman. Laju produktivitas Anda juga
meningkat.

Sebelumnya, Anda perlu memahami beberapa sampah dalam
kehidupan Anda. Lalu seleksilah dan kemudian buanglah.
Saya menyarankan minimal ada enam sampah kehidupan
yang layak disikapi.

*Sampah pertama?* Jelas, yakni barang-barang di sekitar
Anda. Barang-barang yang telah Anda kumpulkan selama
bertahun-tahun. Barang-barang itu teronggok dan jarang
dijamah lagi. Barang-barang itu biasanya Anda pikirkan
sebagai suatu yang sayang kalau dibuang. Tapi, Anda sama
sekali urung untuk menyentuhnya. Seperti kertas atau brosur
yang terserak di meja atau rak-rak buku. Anda pikir semua itu
masih berguna nantinya. Tapi, dalam praktik, Anda tidak
pernah menyentuhnya. Akhirnya, kertas itu menumpuk dan
menyatu dengan debu dan menimbulkan kesan tidak nyaman.

Selain itu, perhatikan juga barang-barang yang sudah rusak
atau produk yang sudah melewati tenggat waktu kadaluarsa.
Termasuk barang-barang yang sebenarnya sudah tidak Anda
gunakan lagi, tetapi dirasa sayang kalau dibuang.
Seperti tumpukan baju mahal yang teronggok di dalam lemari.
Bersikap dan berpikirlah realistis. Ada barang yang mungkin
seumur hidup Anda, tidak akan berguna lagi.

Daripada menggunung dan mengganggu, buanglah jauh-jauh
barang tersebut. Biarkan ruang hidup Anda terasa plong dan
berudara nyaman. Situasi ini bisa meningkatkan produktivitas
Anda. Anda tidak perlu berlama-lama mencari barang karena
begitu banyaknya tumpukan barang tak berharga tergeletak
dan menyatu dengan debu.

*Sampah kedua* adalah zat-zat tidak berguna di dalam tubuh.
Ini pun perlu Anda bersihkan. Tak jarang, karena pola makan
dan hidup tidak teratur, tubuh kita menimbun tumpukan
zat-zat yang mengganggu kesehatan. Perlulah Anda
mengeluarkan zat-zat itu dengan rajin berolahraga atau pun
mengalami proses detox. Proses ini merupakan upaya
mengeluarkan berbagai racun dan sampah dalam tubuh.
Detox tidak perlu mahal. Ada satu jenis detox murah dengan
rajin mengkonsumsi buah-buahan atau jus segar selama
beberapa hari.

*Sampah ketiga* adalah sampah-sampah dalam relasi sosial
kita. Sebagai mahkluk sosial, kita membutuhkan interaksi dan
komunikasi dengan orang lain. Tapi, ada saatnya kita
memberikan evaluasi pada orang-orang di sekeliling kita.
Kita tidak membuang mereka. Robert Kiyosaki,
penulis terkenal mengatakan,
"...kita perlu mengambil jarak dengan mereka yang bisa
mencuri mimpi kita..."
Mereka mengondisikan kita tidak berhasil dari perwujudan
mimpi-mimpi itu.

Menjauhi tidak selalu berarti fisik. Nah, Anda mencoba
mengambil jarak dengan situasi yang gemar meremehkan,
membuat Anda tidak bersemangat, patah arang,
atau terdemotivasi. Kita sebaiknya sadar dan waspada pada
kondisi ini.

*Sampah keempat* adalah sisa-sisa masa lalu yang menjadi
penghambat kehidupan kita sekarang. Sampah itu bisa
berupa luka-luka batin yang masih terus-menerus dan kita
bawa hingga sekarang. Akibatnya menjadi beban yang luar
biasa beratnya.

Ini bisa berupa sampah-sampah sisa kejayaan masa lampau
yang terus-menerus kita bawa terus sebagai nostalgia tanpa
mau meningkatkan diri. Kita terbekap pada romantisme masa
lalu. Ada seorang artis tua yang setiap saat selalu
menyombongkan kejayaannya. Tapi, tidak mengembangkan
diri pada saat sekarang. Akibatnya? Ia tersisihkan.

*Sampah kelima* adalah sampah pikiran kita.
Banyak pikiran yang membentuk kehidupan Anda sekarang.
Di antara pikiran itu ada yang Anda warisi dan ada pula yang
Anda pelajari. Ada yang bagus, tetapi ada pula yang
menghambat. Sadari sampah pikiran itu, dan belajarlah
membuangnya. Katakan lagi kepada pikiran itu dengan
pikiran lain yang menurut Anda lebih memberdayakan.

Untuk membuang sampah pikiran ini, ada baiknya Anda
mengambil waktu untuk rileks atau bermeditasi sejenak.
Renungkan keyakinan dan nilai-nilai yang Anda hayati.
Cek lagi mana yang baik dan mana yang membuat hidup
Anda makin keropos.

Akhirnya, *sampah terakhir atau keenam* adalah sampah
dosa kita. Timbunan dosa kita bisa membuat kita terjerat.
Efeknya bisa sampai pada kehidupan kekekalan kita.
Sesekali ada baiknya kita menilai pula apa hal-hal keliru dan
'dosa' menurut keyakinan kita yang masih terus-menerus
kita nikmati.

Dalam prayer therapy dikatakan dosa dan dilema atas
kesalahan melawan hati nurani, akhirnya akan menghambat
laju kehidupan kita. Ada pemikiran menarik pula,
jangan sampai dosa menghambat rencana Tuhan yang luar
biasa dalam hidup kita.

Semoga dengan membersihkan sampah kehidupan kita,
hidup kita menjadi lebih bersemangat, lebih damai, dan lebih
optimal. Kebersihan benar-benar pangkal kesehatan,
baik kesehatan fisik maupun kesehatan batin kita.
Awalilah dari rumah Anda!

Kamis, 29 Oktober 2009

Jarakku & DIA hanya sebatas DOA..

Jarakku & DIA hanya sebatas DOA.

GOD answers Prayers in three ways :
HE says YES & Gives you what you want..
HE says NO & Gives you something better..
HE says WAIT & Gives you the BEST in HIS own time..

Misteri jawaban dari sebuah Doa, tak akan dapat dipecahkan pikiran logika
manusia..

Jika Permohonan kita SALAH, ALLAH akan menjawab TIDAK..
Sesungguhnya ALLAH mengasihi kita, sehingga DIA tidak mau memberikan
sesuatu yang akan menyakiti / mencelakakan kita..

Jika waktu kita SALAH, ALLAH akan berkata 'SABAR'. ALLAH akan menggelengkan
kepalaNYA & sekali lagi berkata : 'Belum waktunya'. Sebab ALLAH mempunyai
alasan untuk semua jawabanNYA. Jangan sampai kita memaksa, seolah-olah kita
lebih tahu & lebih baik dari DIA..

Jika dirimu yang SALAH, ALLAH akan menjawab 'BERTOBATLAH'

Ketika hidupmu BENAR & waktunya TEPAT, ALLAH akan berkata 'MARI KITA
WUJUDKAN'. ALLAH mau memindahkan gunung bagi kita. ALLAH mau mengubah
keadaan kita.

Pada akhirnya, engkau akan terheran-heran menyaksikan betapa sering ALLAH
akan berkata : 'Mari kita wujudkan'. Jadi, tetaplah SETIA dalam DOA..

Hendaklah kita tetap tekun dalam DOA & Jangan memaksakan kehendak kita.
Biarlah kehendakNYA yang terjadi..

DOA merupakan suatu bagian hubungan kita dengan TUHAN, binalah hubungan
yang baik dengan TUHAN & engkau
akan mendapatkan buahnya nanti..

Diambil dari :
The WISE LESSON & INSPIRING WORDS
(YANCE CHAN)

Rabu, 28 Oktober 2009

SOTO KAWIN

SOTO KAWIN

Selamat malam Sobat.
Semoga hidup Anda dalam kebersamaan dengan Tuhan dan tidak
diceraikan oleh apapun karena perceraian itu mahal harganya
apalagi bercerai dengan cinta Allah.

Beberapa malam yang lalu saya bersama teman-teman dari
karyawan Gramedia Denpasar makan di sebuah warung yang ada
di jalan waturenggong Denpasar. Kami makan soto, setelah
makan dan mau meninggalkan warung itu, mata saya menangkap
tulisan "sederhana" tapi penuh makna di sampaing gerobak soto
penjual soto itu.

Kalimat itu berisi harga dan nama-nama soto yang dijual.
Kalau Anda makan soto pasti namanya soto yang tertera seperti
soto babat, soto ayam atau soto-soto yang lain. Tapi pada tulisan
di samping gerobak itu berbunyi :

Soto kawin Rp. 6.000,00
Soto cerai Rp. 7.500,00
Soto kesepian Rp. 5.000,00

Saya tidak paham dengan nama-nama itu maka saya tanyakan
pada penjual soto itu.
"Pak apa artinya masing-masing soto itu ?", tanya saya.

Bapak penjual soto menjawab, "soto kawin adalah nasi campur
sotonya, soto cerai adalah nasi berpisah dengan sotonya dan
soto kesepian adalah soto tanpa nasi".

"Lho soto cerai kok lebih mahah???", sambung saya.

Jawab bapak itu, "kan lebih repot menghidangkannya dan alat
yang dipakai lebih banyak jadi pekerjaannyapun paling lama".

"oh begitu", sambung saya.

Inilah kreatifitas dari penjual soto ini yang menarik mata dan
perhatian saya. Yang menarik bagi saya adalah arti dari soto itu
teristimewa "soto cerai". Soto cerai harganya lebih mahal
dibanding soto yang lain karena cara menghidangkan "lebih
repot" dan "memakai banyak bekakas" dengan pekerjaan lebih
lama juga.

Perceraian memang selalu repot dan memerlukan banyak
perhatian tercurah di sana. Perceraian kadang kali diikuti dengan
perbuatan "saling" menyakiti antar mereka yang sedang bercerai.
Di samping itu akan banyak pekerjaan baru harus dikerjakan
setelah perceraian misalnya tentang pembagian harta,
pengasuhan anak dan banyak masalah pelik lainnya.

Perceraian selalu menciptakan banyak pekerjaaan, seperti
penjual soto yang harus lebih repot dan mencuci barang lebih
banyak.
Maka dalam hidup lebih baik dan kalau bisa jangan dekat dengan
yang namanya "perceraian". Buatlah hidup dalam "perkawinan"
yang langgeng abadi karena Allah menghedaki kebersamaan itu
sampai ajal yang menjemputnya.

Dalam kebersamaan itu akan ada rasa yang lebih "menyeluruh"
dan kehangatan yang merata seperti kalau akan soto kawin
gambaran penjual soto itu. Sungguh sangat indah kalau hidup
dalam cinta yang abadi seperti soto kawin.

Salam dalam kebersamaan membangun dunia dalam
kebersamaan melanggengkan perkawinan walaupun saya tidak
kawin.

Saya berdoa untuk setiap orang yang "menikah" semoga
kebersamaan Anda abadi dan langgeng sampai maut menjemput.

Salam dalam cinta membangun dunia menjadi lebih baik dalam
kebersamaan.


petrusp

10 sikap hidup bebas stress

10 sikap hidup bebas stress.

1° Janganlah kuatir. Kekuatiran adalah penyebab aktivitas dan pikiran kita
tidak produktif.

2° Jangan membiarkan ketakutan-ketakutan tak beralasan menguasai hidupmu.
Kebanyakan sesuatu yang kita takutkan tak pernah terjadi !!! .

3° Jangan menyimpan dendam. Hal inilah yang paling besar dan paling menyita
enerji seluruh hidup kita !!!...

4° Selesaikan setiap masalah satu per satu. Hanya inilah cara menangani
setiap persoalan satu demi satu..

5° Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk dan tak sehat,
biasakanlah tidur dengan nyaman.

6° Jangan mencampuri masalah/urusan orang lain. Mereka memiliki cara
sendiri untuk menangani setiap masalahnya.

7° Jangan hidup pada masa lalu. Nikmatilah masa lalu sebagai kenangan,
namun jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat
ini dan anda akan bahagia sekarang, bukan hanya pada masa lalu.

8° Jadilah pendengar yang baik. Hanya saat menjadi pendengar seseorang
mendapatkan dan belajar ide-ide baru dari orang lain.

9° Jangan biarkan rasa frustrasi merusak dan mengatur hidupmu. Kasihanilah
dirimu lebih dari segalanya, aktiflah dengan kegiatan-kegiatan positif.

10° Hitunglah rahmatmu. Jangan pernah melupakan rahmat yang kita terima
sekecil apapun. Semakin banyak rahmat kecil yg kita kumpulkan akan semakin
berarti bagi hidup kita.

Kisah Tentang Pengampunan

Kisah Tentang Pengampunan

Charles Reed akan dibebaskan dengan syarat. Ia dijatuhi hukuman penjara
12th dan telah menjalaninya selama 8th. Usianya baru 33th. Masa depannya
masih luas terbentang, tetapi ia mempunyai masa lampau yang tidak pernah
dapat ia lupakan.

Kisahnya dimulai ketika ia berusia 24th. 2th sebelumnya ia menyelesaikan
study dan sudah menjadi seorang agen real estate yang berhasil di Denver.
Pembawaannya menyenangkan, penampilannnya menarik. Tahun-tahun kuliahnya ia
gambarkan sebagai masa-masa ketika ia menikmati hidup. Dengan gaji yang
tinggi, wajah yang tampan, semangat yang muda, ia menjadi orang yang amat
dikenal di wilayah itu.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau setiap hari Sabtu malam ia
kelihatan menggandeng seorang wanita cantik. Suatu hari ia ke tempat
tinggal wanita itu dan beberapa jam kemudian pergi mengendarai mobil
sportnya yang gagah berwarna merah. Yang mengagetkan ialah yang terjadi
pada hari berikutnya. Seorang kawan berusaha menghubungi wanita itu di
tempat
tinggalnya, tetapi tidak ada jawaban sehingga pintu harus dibuka paksa.
Wanita itu kedapatan tergeletak di tempat tidurnya, mati ditikam.

Tidak lama kemudian, polisi datang ke apartemen Charles. Ia masih tidur,
sehingga harus dibangunkan. Mobil yang diparkir di garasi diperiksa, dan
ditemukan pisau yang masih ada darahnya, tergeletak di tempat duduk bagian
belakang. Charles meskipun menyatakan dirinya tidak bersalah, akhirnya
ditahan, diadili dan dijatuhi hukuman 12th penjara. Orangtuanya menjual
tanah, rumah dan perusahaannya untuk membebaskannya dari segala tuduhan,
karena yakin Charles tidak bersalah.
Dalam penjara Charles hidup amat baik. Banyak waktu yang ia luangkan untuk
mengajar teman-teman sepenjara, dan belajar
mengembangkan sikap tanpa kekerasan dalam menghadapi konflik.

Setelah menjalani hukuman 8th, Charles tetap menyatakan diri tidak
bersalah, akhirnya ia dibebaskan dengan syarat. Pada waktu itulah, dengan
perantara seorang pekerja sosial (yang kemudian ia nikahi) saya mengenal
dia. Sesudah mengadakan pembicaraan panjang dan berkali-kali, saya pun
menjadi yakin bahwa Charles tidak bersalah dan dia dipenjara secara tidak
adil. Bukti-bukti tertentu yang mengarah pada tertuduh lain tidak
dikemukakan dalam peradilan, karena sistem hukum yang berlaku dan jaksa
penuntutnya. Sekarang Charles masih mengusahakan agar ketidakbersalahannya
dinyatakan secara hukum.

Ketika merasa bahwa saya sudah mengenalnya dengan baik, saya bertanya
kepadanya mengenai perasaannya dalam semua hal itu. Bagaimana reaksinya
terhadap jaksa, hakim, juri, dan sistem hukum yang tidak hanya
menghancurkan hidupnya sendiri tetapi juga orang tuanya? Ia mempunyai
jawabannya. Jelas ia sudah memikirkan masalah-masalah ini secara amat
mendalam.

Ia mengatakan, "Selama tahun pertama di penjara, saya merasa pahit, marah
dan benci kepada mereka semua. Lalu saya sadar bahwa saya tidak dapat
membiarkan mereka menentukan hidup saya lagi, sehingga saya belajar untuk
mencintai
dan mengampuni mereka."

Kisah yang kedua juga mengenai seorang tahanan. Mikael yang berusia 18th,
berbadan kekar. Ia dibayar oleh seorang pengusaha kaya sebagai pengawalnya.
Ia tidak merasa risau ketika ia sadar bahwa sebagian dari tugas-tugasnya
adalah menyelenggarakan acara-acara yang berkaitan dengan obat bius.
Acara-acara itu secara diam-diam direkam dan digunakan untuk memeras
anggota-anggota salah satu club kaya di California. Yang merisaukan Mikael
adalah ketika jaringan itu akhirnya diketahui oleh polisi, ia ditangkap dan
terbukti bertanggung jawab atas seluruh usaha ini. Majikannya karena kaya
dan mempunyai pengaruh dalam bidang politik, tidak pernah disangkut pautkan
dalam perkara ini.

Mikael mau mengakui kesalahannya, tetapi tidak bersedia memikul tanggung
jawab pertama atas seluruh jaringan ini. Oleh karena itu ketika hakim
menjatuhkan hukuman 8th penjara, Mikael menjadi sangat marah. Ia mengangkat
kursi diruang sidang
dan menggunakannya untuk menyerang hakim. Dibutuhkan 6 polisi untuk
mencegahnya. Ketika semua sudah tenang, hakim mengubah hukumannya menjadi
8th dipenjara dengan penjahat-penjahat yang tidak waras.

Pada mulanya rasa marah Mikael tidak dapat dikendalikan. Ia menyerang para
sipir, melempar jatah makanannya ke tembok,
menghancurkan segala sesuatu yang dia pegang. Mungkin pada waktu hukumannya
dijatuhkan ia bukan orang yang tidak waras, tetapi sekarang ia benar-benar
tidak waras.

Ia mengatakan kepada saya, "Saya membutuhkan waktu 1th sampai saya dapat
bertanya 'siapa yang saya sakiti ? Pelan-pelan saya menjadi sadar bahwa
kemarahan saya tidak mempunyai pengaruh apapun bagi majikan saya dulu,
hakim ataupun sistem hukum yang saya protes. Yang saya serang adalah hanya
diri saya sendiri. Lalu saya bertanya kepada diri saya sendiri,
bagaimanakah saya dapat berhenti? Tidaklah cukup hanya menghentikan
tindakan keras saya. Sakit hati, kemarahan dan kebencian sudah begitu
merusak diri saya, sehingga saya harus berubah dari dalam bathin. Akhirnya
saya dipaksa untuk menyadari bahwa satu-satunya jalan yang dapat saya lalui
untuk keluar penjara yang sesungguhnya yaitu penjara yang saya
bangun sendiri di sekitar saya adalah belajar mengampuni dan mencintai.
Saya melakukan hal itu, tidak mudah, tetapi sejak saat itu saya bebas."

Kisah yang ketiga mengenai pengampunan, mirip tapi berbeda. Suster Maria
berusia 50th, adalah provinsial Tarekat biarawati yang besar. Hasil
pemeriksaan dokter mengharuskan dia menjalani operasi otak. Operasi ini
berjalan dengan baik. Sebuah slang dibiarkan terpasang melalui lubang di
tengkorak untuk saluran cairan. Dua hari setelah operasi, seorang dokter
dengan
rasa amat cemas dan takut mengatakan kepadanya bahwa ia telah memasukkan ke
dalam otak suster cairan mematikan. Dan dalam waktu 3jam akan meninggal.

Pada waktu itu Suster Maria sadar penuh dan dapat menggunakan seluruh akal
budinya. Dengan segera ia memanggil wakilnya dan anggota dewan. Ia
mengatakan, "Jangan saling menuduh. Tidak ada yang harus disalahkan. Tidak
perlu menuntut dokter karena malpraktek. Saya memberikan pengampunan tanpa
syarat kepada siapapun yang dengan cara tertentu bertanggung jawab atas
kejadian ini." Dua jam kemudian Suster Maria meninggal.

************************** ******************

Mengapa pengampunan begitu penting dan berarti ??

Pengampunan adalah salah satu bentuk realisme. Pengampunan membuat kita
mampu melihat diri kita sendiri, orang lain, peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam hidup kita sebagaimana adanya. Pengampunan tidak berarti
menyangkal, tidak ambil pusing, mengecilkan, berpura-pura atau tidak
menganggap serius apa yang telah dilakukan orang lain terhadap kita atau
penderitaan yang kita tanggung karena tindakan itu. Kalau kita mengampuni,
kita membuat diri kita sendiri mampu melihat luka-luka serta bekas-bekas
luka dalam diri kita seperti adanya. Pengampunan berarti bahwa kita tidak
mau lagi membalas orang-orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan
adalah kemerdekaan sejati. Pengampunan membebaskan hidup kita.

*William A. Meninger, OCSO*

Selasa, 20 Oktober 2009

Belajar Agar Menjadi Orang Bijak

Belajar Agar Menjadi Orang Bijak

Ada dua orang anak yang bernama Ping dan Hui.
Ping dan Hui itu bersekolah di sekolah yang sama.
Suatu hari seusai pulang sekolah, Hui bertanya
kepada Ping.

Hui: Ping, mengapa kamu belajar sangat tekun?

Ping: Kamu dulu yang menjawab pertanyaan itu.

Hui: Ibu saya berkata, jika saya belajar dengan
tekun, saya akan menjadi pejabat yang berkuasa
dan kaya. Dia berkata bahwa saya akan bepergian
dengan sedan dan banyak orang yang datang
ke rumah membawa hadiah.

Ping: Saya dengar orang-orang berbicara dengan
penuh hormat tentang orang-orang bijak pada
zaman dahulu.. Saya sangat tersentuh dengan
keagungan sifat mereka. Saya ingin seperti mereka.

Hui: Jadi, kamu ingin menjadi orang bijak?
Betapa konyolnya!

Ping: Apanya yang konyol dengan cita-cita itu?
Jadilah seperti bebek yang ingin menjadi angsa!
Guru kita mengajarkan, hanya dengan bercita-cita
tinggi kita akan berprestasi baik.

Hui: Sepertinya kamu benar.

Kita belajar agar menjadi lebih baik dan
akhirnya menjadi orang yang bijak. Jika seseorang
berpikir hanya meniti karier untuk mendapatkan
kedudukan sosial yang tinggi dan menjadi kaya,
maka ia akan menjadi orang yang jahat
dan membahayakan ketentraman masyarakat.

Dikutip dari: The Chinese Code of Success,
'Prinsip Keseimbangan Hidup'

Senin, 05 Oktober 2009

Baiklah, baiklah

Baiklah, baiklah

Seorang gadis di kampung nelayan hamil di luar nikah,
Setelah berkali-kali dipukuli, akhirnya ia mengaku bahwa
bapak dari anak yang dikandungnya adalah Guru Zen
yang merenung sepanjang hari di dalam kuil di luar desa.

Orangtua si gadis bersama banyak penduduk desa
beramai-ramai menuju kuil. Dengan kasar mereka
menyerbu Guru yang sedang berdoa.
Mereka menghajarnya karena kemunafikannya dan
menuntut bahwa ia sebagai bapak anak itu wajib
menanggung biaya untuk membesarkannya.
Jawaban Guru itu hanyalah, 'Baiklah, baiklah.'

Setelah orang banyak pergi meninggalkannya,
ia memungut bayi itu dari lantai. Ia minta supaya seorang
ibu dari desa memberi anak itu makan dan pakaian serta
merawatnya atas tanggungannya.

Guru itu jatuh namanya. Tidak ada lagi orang yang datang
untuk meminta wejangannya.

Ketika peristiwa itu sudah berlalu satu tahun lamanya,
gadis yang melahirkan anak itu tidak kuat menyimpan
rahasianya lebih lama lagi. Akhirnya ia mengaku, bahwa ia
telah berdusta. Ayah anak itu sebetulnya adalah pemuda
di sebelah rumahnya. Orangtua si gadis dan para
penduduk kampung amat menyesal. Mereka bersembah
sujud di kaki Guru untuk mohon maaf dan meminta kembali anak tadi. Guru
mengembalikannya dan yang
dikatakannya hanyalah: 'Baiklah. Baiklah!'

Orang yang sungguh-sungguh sadar!
Kehilangan nama ? Tidak banyak berbeda dengan
kehilangan kontrak yang mau ditandatangani dalam
mimpi. (Anthony de mello)

Kamis, 01 Oktober 2009

KOMITMEN!!!

KEKUATAN SEBUAH KOMITMEN

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan
konsekuensi dari
keputusannya tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur
sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang suami menerima istrinya dengan
segala kekurangan dan kelemahannya tanpa menghakimi. Bersyukur ketika
istrinya tampil menawan, dan sama bersyukurnya ketika sang istri mengenakan
daster dengan wajah berminyak tanpa make-up. Bersyukur ketika bentuk tubuh
sang istri berubah setelah melahirkan, dan tetap mengecupnya sayang sambil
bilang, "Kamu cantik."

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang suami tidak membongkar
kelemahan istrinya pada orang lain. Sebaliknya, menutupi rapat-rapat setiap
kekurangan itu dan dengan bangga bertutur bahwa sang istri adalah anugerah
terindah yang pernah hadir dalam hidupnya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang istri menunggui suaminya
pulang hingga larut malam, membuatkan teh hangat dan makanan panas, dan
tetap terbangun untuk menemani sang suami bersantap serta mendengarkan
cerita-ceritanya yang membosankan di kantor.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang istri bertahan ketika suaminya
jatuh sakit, dan dengan sukacita merawatnya setiap hari. Menghiburnya,
menemaninya, menyuapinya, memandikannya, membersihkan kotorannya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang istri terus mendampingi
suaminya tanpa mengeluh atau mengomel.
Sebaliknya, dengan setia tetap mendukung dan menyemangati meski sang suami
pulang ke rumah dengan tangan kosong, tanpa sepeser uang pun.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat sepasang suami istri memutuskan untuk
terus mengikatkan diri dalam pernikahan, dengan tulus dan sukacita,
meskipun salah satu dari mereka tidak bisa memberikan anak.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat putra pelaku kriminal berkata kepada
Ayahnya, "Saya percaya pada Papa.. Papa tetap yang terbaik."

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang yang bergelar S3 dengan
jabatan direktur perusahaan multinasional pulang ke rumah orangtuanya,
mencium mereka dengan hormat, serta memanggil mereka 'Ayah' dan 'Ibu'.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang Ayah menerima kembali anaknya
yang telah menyakiti dan meninggalkannya begitu rupa dengan tangan terbuka,
memeluknya dan melupakan semua kesalahan yang pernah dilakukan si anak
terhadapnya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang Ibu mengelus sayang anak yang
pernah mencacinya, dan tetap mencintainya tanpa syarat.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang mengulurkan tangan kepada
sahabatnya yang terjerembab, menariknya berdiri dan membantunya berjalan
tanpa mengatakan, "Tuh, apa kubilang! Makanya."

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang pekerja menyelesaikan
tanggungjawabnya dengan baik, sekalipun tugas itu amat berat dan upah yang
diperoleh tidak sepadan.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad
demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil
akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan
tujuannya, sekalipun semua orang meninggalkannya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang berani setia dan percaya,
meski harapannya tidak kunjung terpenuhi dan tidak ada yang dapat dijadikan
jaminan olehnya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang rela meninggalkan segala
sesuatu yang berharga demi memenuhi panggilan hidupnya, walau harga yang
harus dibayar tidak sedikit dan medan yang ditempuh tidak ringan.

KOMITMEN adalah sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan,
perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan,
kelemahan maupun keterbatasan lahiriah. karena ketika kita berani
mengikatkan diri dalam sebuah komitmen, kita telah 'mati' terhadap
kepentingan diri sendiri..

"In the final analysis, COMMITMENT means : 'Here I am. You can count on me.
I won't fail you'"

Rabu, 30 September 2009

Badai pun dapat menimbulkan melodi cinta

Badai pun dapat menimbulkan melodi cinta
http://www.facebook.com/note.php?note_id=90846012964

Pada suatu malam terjadilah badai hebat di lembah itu.
Badai yang dahsyat menerpa istana bangsawan itu.
Bahkan gunung-gunung sekitarpun tampak terguncang.
Sang bangsawan membuka tirai jendela untuk
mengawasi perkembangan badai itu, dan dalam
keheranannya, ia mendengar alunan suara musik yang
merdu.
Sekarang kawat-kawat itu mendesing bagaikan petikan
senar gitar.
Kawat-kawat memerlukan badai untuk menghasilkan musik
yang merdu dan indah!

Pada saat-saat senang menikmati kelimpahan kekayaan,
hanya sedikit keindahan rohani yang terlihat dalam diri kita.
Tetapi pada saat kita mengalami badai dalam kehidupan kita,
ternyata disitulah ALLAH sedang membuat musik yang
merdu dan indah dalam diri kita.

SETIAP DERITA YANG KITA TANGGUNG, SETIAP BEBAN
DAN KESUSAHAN YANG MENIMPA KITA,
TENTU MEMPUNYAI ALASAN DAN ARAH UNTUK
KEBAIKAN KITA.

SETIAP KESEDIHAN YANG MEMBUAT KEPALA
KITA TERTUNDUK, DAN SETIAP TETES AIRMATA
YANG MENGALIR, TENTU MEMPUNYAI ALASAN DAN
ARAH BAGI KEPENTINGAN KITA.

SETIAP LUKA HATI, SETIAP SERUAN PEDIH,
SETIAP MERASA SENDIRI, SETIAP MALAM YANG
TERASA PANJANG DAN MENCEKAM,
TENTU MEMPUNYAI ALASAN DAN ARAH
UNTUK PERKEMBANGAN DIRI KITA.

"JIKA KITA PERCAYA KEPADA ALLAH, SEMUA AKAN
BERBALIK MENJADI KEBAIKAN BAGI DIRI KITA.

KARENA HANYA TUHANLAH YANG TAHU MENGAPA
HARUS BEGITU."

BERANILAH

BERANILAH

Jangan menunggu senyuman,
baru mau berbuat baik.
Jangan menunggu dicintai,
baru mau mencintai.
Jangan menunggu kesepian melanda,
baru menghargai persahabatan.
Jangan menunggu pekerjaan terbaik,
baru mau bersungguh-sungguh bekerja.
Jangan menunggu mendapatkan banyak,
baru mau berbagi.
Jangan menunggu kegagalan tiba,
baru ingat dengan nasehat-nasehat.
Jangan menunggu kesulitan muncul,
baru mau percaya dengan doa.
Jangan menunggu adanya waktu,
baru mau peduli.
Jangan menunggu orang lain terluka,
baru mau minta maaf.

Jangan menunggu.......
Karena Anda tak tahu berapa lama masih punya waktu.
Jangan menunggu.... Beranilah !!
Berani lakukan sesuatu yang baik saat ini juga !

Cerita dari Gunung

Cerita Dari Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama
ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh.
"Aduhh!", jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat
terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya
persis sama, "Aduhh!"
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei...Siapa kau?" Jawaban yang
terdengar, "Hei...Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu
ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika
suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang
ayah, "Apa yang terjadi?"
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan."
Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab,
"Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak, "Kamu sang juara!"
Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!"
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu
sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya itulah
KEHIDUPAN."

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata
lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atas bayangan atas tindakan
kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya
ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya
kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuanmu. Hidup akan memberikan kembali
segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah
kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

(Disadur dari Buku Motivasi Net - Ir. Andi Muzaki, SH, MT)

Minggu, 27 September 2009

Motivasi 3

Filosofi Bawang Merah
 
Bawang merah – semakin Anda mengupasnya, semakin Anda ingin menangis. Sebagian masalah dalam hidup ini berperilaku persis seperti sebuah bawang merah, yaitu – semakin Anda mengupasnya – semakin Anda ingin menangis. Dengannya, kita diundang untuk menyadari bahwa sebagian masalah kita justru akan mendatangkan lebih banyak masalah – saat kita berupaya
menyelesaikannya. Masalah seperti itu akan terselesaikan bila kita menyelesaikan masalah lain – yang mungkin  adalah bibit dari masalah "bawang merah itu".

Perhatikanlah masalah Anda, dan bukan penderitaan yang Anda rasakan karena masalah itu. Ada sebuah nasehat rakyat di Afrika Barat yang melarang kita untuk mempermasalahkan di mana kita jatuh, tetapi memperhatikan di mana kita terpeleset. Sebagian besar orang menghabiskan tenaga untuk merasakan dan mempermasalahkan penderitaan yang datang dari sebuah masalah, tetapi tidak melakukan sesuatu terhadap sikap dan perilaku yang menyebabkan timbulnya masalah itu.

Maka anjurannya kepada Anda adalah untuk menatap masalah Anda – lekat-lekat di matanya, lalu mengenali wajahnya, lalu mengetahui jalan-jalan masuk yang digunakannya, dan kemudian memberinya nama. Itu penting, karena hanya masalah yang mempunyai nama yang jelas – yang jelas penyelesaiannya. Karena masalah akan selalu hadir di setiap tingkat keberhasilan – kita harus  belajar untuk menerima bahwa orang-orang yang berhasil adalah mereka yang  juga memiliki masalah – hanya saja masalah itu tidak meredupkan kejayaan mereka.

Kira-kira, apakah jadinya Anda tanpa masalah-masalah Anda ? Apakah ada sesuatu yang bisa disebut keberhasilan – tanpa adanya masalah ? Sesungguhnya, kehidupan kita dibentuk oleh masalah-masalah kita. Bila Anda tidak mampu menyelesaikan masalah Anda – Anda harus mampu menyesuaikan diri dengan masalah Anda, karena meskipun Anda tidak bisa mengalahkan masalah-masalah Anda - Anda tetap mencapai keberhasilan melalui penyesuaian diri dengan masalah-masalah Anda.

Jumat, 18 September 2009

Gadis Buta

Gadis Buta

Ada seorang GADIS BUTA yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya
itu, tidak hanya terhadap dirinya, tetapi dia
juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya SELALU ada disampingnya untuk menemani & menghiburnya, garis itu
berkata akan menikahi kekasihnya jika dia BISA melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorg yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga
dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya.
Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia, apakah kamu mau
menikah denganku ?".
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata BUTA, dia
MENOLAK untuk menikah dengannya.
Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk
surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik2 mata saya".

KISAH diatas memperlihatkan BAGAIMANA PIKIRAN MANUSIA berubah saat status
dalam hidupnya berubah, hanya sedikit orang yg ingat BAGAIMANA KEADAAN
HIDUP SEBELUMNYA & lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus
berterima kasih karena telah menyertai & menopang bahkan di SAAT yang
PALING MENYAKITKAN

Bungkus Palsu

Bungkus Palsu

Jessica Chandra adalah anggota baru di sanggar tari. Wanita mungil itu
selalu terlihat lincah dan riang. Gayanya luwes. Senyumnya ramah. Tidak
banyak yang mengetahui usianya sudah berkepala tiga. Sepintas gayanya lebih
mirip mahasiswi daripada seorang Ibu beranak satu.

Minggu lalu Jessica terlambat. Dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi.
Setelah sepeda motor bututnya diparkirkan, dengan langkah tergesa-gesa
Jessica langsung menuju meja resepsionis. Masih seperti biasa, senyum lebar
selalu menyungging di bibirnya. Lalu dia menyodorkan kartu keanggotaan
untuk diabsensi.

Jessica baru menyadari air botol minum di kantong samping ranselnya kosong.
Ternyata dia lupa mengisi ulang botol minumnya karena tergesa-gesa. Jessica
mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Mencari air dispenser.
Dalam benaknya, disanggar tari sebesar itu pasti ada air dispenser yang
disediakan untuk para member.

Dengan rasa sungkan dan ragu, Jessica bertanya kepada resepsionis apakah ia
boleh meminta botol air minumnya diisi kembali.
"Oh, boleh" jawab resepsionis.
Dipanggillah seorang pelayan dapur
"Maaf, mbak. Saya lupa mengisi air minum, boleh tolong diisikan ?" tanya
Jessica
Jessica lalu memberikan botol minum berukuran 500 cc itu kepada pelayan
dapur. Pelayan dapur agak ragu menerima botol minum tersebut. Dengan
gelisah ia masih berdiri di sana, seakan-akan menunggu persetujuan dari
seseorang. Jessica sedikit heran. Keengganan itu terlihat begitu jelas.
Kemudian datanglah seorang wanita paruh baya. Entah siapa dia, tapi Jessica
sering melihatnya di kafe lantai bawah. Mungkin pemilik sanggar tebaknya.
Jessica merasa tidak enak dengan tatapan tajam dari mata wanita itu.
Pelayan dapur agak gugup menjelaskan maksudku kepada wanita tersebut.
"Mbak ini minta air minum," kata pelayan kepada wanita tua.
Wanita tua dengan sorot tidak bersahabat berkata :
"Kenapa tidak beli saja air mineral, dek ? Kami ada menjualnya di sini."
Jessica menangkap pesan penolakan. Dia tau wanita itu enggan mengisikan air
minumnya.
"Oh, gak boleh ya. Kalo gitu gak papa kok."
Senyum Jessica sedikit agak dipaksa. Dia mengambil kembali botol minumnya
dari tangan pelayan dapur dan segera bergegas melangkah ke lantai dua.
Meski sedikit kecewa, Jessica menghibur diri bahwa dia tidak akan mati
dehidrasi saat latihan.

Sementara di lantai bawah, masih terdengar debat kecil antara wanita tua
itu dengan resepsionis. Jessica tidak lagi memperdulikan. Dia hanya ingin
latihan hari itu segera usai.

***
Hari berikutnya, Jessica masih rutin mengikuti latihan seperti biasanya.
Meski ada rasa tidak enak, Jessica tetap santun menundukkan kepalanya
sambil tersenyum kepada wanita tua itu ketika menyapanya. Jessica sama
sekali tidak pernah menceritakan kejadian itu pada siapapun. Yang pasti
sejak itu, Jessica sangat memperhatikan botol air minumnya.

***
Suatu sore, Jessica tidak mengendarai sepeda motor bututnya. Suaminya
berjanji akan menjemputnya. Hujan mengguyur deras sekali. Usai latihan,
Jessica segera turun. Dia melihat hidangan mie goreng dan nasi goreng di
meja. Malam itu adalah perayaan tahun pertama berdirinya sanggar tari.
Wanita tua itu terlihat sibuk melayani para member lainnya. Mengajak mereka
makan. Banyak yang menolak halus, mungkin takut gemuk, mungkin juga ingin
segera pulang. Jessica pun menolak halus ketika ditawarkan. Makan
terburu-buru bukan kebiasaannya. Lagipula, dia tidak ingin suaminya
menunggu lama.

Jessica mengecek HPnya. Ternyata sms dari suaminya mengabari terlambat
menjemput. Jessica masih berdiri di luar dan menunggu di sana. Tiba-tiba
wanita tua itu telah di sampingnya.
"Kamu lagi menunggu seseorang ?"
"Iya. Suamiku"
"Suami ? Saya pikir kamu masih mahasiswi."
Jessica tertawa. "Aku sudah 35 tahun."
"Menikah muda ya ?"
"28".
Jessica tidak tau pasti apakah umur segitu termasuk menikah muda.
"Bukankah kamu yang biasanya mengendarai sepeda motor ?" tanya lagi wanita
itu
Tentu saja mudah dikenali. Karena Jessica satu-satunya wanita yang
mengendarai sepeda motor ke sanggar. Kebanyakan member yang lain
mengendarai mobil, sebagian lagi didrop oleh supir.
"Iya. Hari ini dijemput suami, jadi aku gak bawa motor."
"Oh, itu dia jemputanku" Jessica menunjuk pada sebuah mobil Mercedes hitam
mengkilap seri terbaru yang berhenti pas di tempatnya menunggu.
"Bukankah Itu mobil Bapak Ardiansyah ?" tanya wanita tua penuh rasa
penasaran.
"Yah, Ardiansyah adalah suamiku."
Wanita itu terkejut. Tatapannya masih tidak percaya ketika melihat Jessica
melambaikan tangan dan menembus hujan masuk ke dalam mobil.

Mobil itu telah lama berlalu, tapi wanita tua masih berdiri sana, melongo.
Ketika memori membawanya kembali pada kejadian air minum itu, rasa malu
menghantam keras hatinya. Tiba-tiba dunia terasa gelap.
Ardiansyah ! Dia adalah sponsor utama yang selalu mendukung kegiatan
sanggar tarinya.
"Oh, tidak ."

***
Sahabat, Kita sering menganggap diri kita adalah orang baik. Tapi ketika
kita dihadapkan pada bungkus luar dari apa yang mereka pakai, dari
kendaraan yang digunakan, begitu gampangnya sikap hati kita berubah.

Bila 'bungkus luar' itu bagus, kita cenderung 'mengangkat tinggi-tinggi'
orang tersebut. Sebaliknya bila 'bungkus luar' jelek, kita lalu
menjengkalnya, menyepelekan mereka. Senyum kita jadi palsu. Kebaikan hati
kita jadi basa-basi.

Hendaknya di dalam pelayanan, kita juga tidak memandang 'bungkus luar' dari
tiap-tiap orang.

Sumber : Internet

Rabu, 16 September 2009

Motivasi 2

Motivasi Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Kita menjadi apa yang kita lakukan. Maka lakukanlah yang penting. Seorang
yang menjual, menjadi penjual. Seorang yang melukis, menjadi pelukis. Dan,
seorang yang mengupayakan agar orang lain mencapai kualitas hidup yang
lebih baik, akan menjadi pemimpin. Pilihlah dengan cermat apa yang Anda
lakukan, karena itulah jadinya Anda nanti. Lakukanlah sesuatu yang
bernilai, hanya karena itulah Anda akan menjadi seorang yang bernilai.

Jangan menunda. Segeralah sambut kesempatan baik pertama yang datang hari
ini. Lebih baik gagal mengupayakan sesuatu yang baik, dari pada berhasil
tidak melakukan apa pun. Mohon diingat bahwa Anda hanya sebaik yang Anda
lakukan. Jangan batasi kebaikan yang bisa Anda lakukan, karena itu akan
membatasi kebesaran yang bisa Anda capai. Janganlah berkecil hati karena
kurangnya kapasitas Anda untuk mencapai kemungkinan-kemungkinan Anda.

Semua yang besar dibangun dari hal-hal kecil yang menjadi komponen
pembentuknya. Maka, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menemukan
hal kecil pertama yang akan membuka pintu bagi hal-hal kecil berikutnya,
yang keseluruhan urutannya akan menjadi sesuatu yang besar dan berarti.
Jangan lihat diri ini hanya sebagai apa ADA-nya, tetapi pastikan Anda
melihat diri ini sebagaimana apa bisa JADI-nya.

Sikap dan usaha yang terpilih adalah jembatan yang akan menyeberangkan
saya. Bila keberhasilan datang dari melakukan sesuatu yang tepat, dengan
cara yang tepat, dan pada saat yang tepat; maka sekarang adalah saat yang
tepat bagi saya. Saya yakin sekali, bahwa sikap yang tepat yang dinyatakan
dalam usaha yang tepat, akan memungkinkan siapa pun mencapai hasil yang
tepat.

Suasana hati saya menentukan kualitas dari hasil saya. Rasa makanan sangat
bergantung pada suasana dalam menikmatinya. Maka hanya karena saya
berharapan baik setiap hari, hari-hari saya akan menjadi penuh harapan.
Bila saya terus melakukan hal-hal yang tidak saya sukai, cepat atau lambat
saya akan tidak menyukai diri saya sendiri. Bila saya bergembira dengan
yang saya kerjakan, saya akan menyukai diri saya, dan saya akan bisa merasa
damai dalam persahabatan dengan diri saya sendiri. Bila saya bergembira dan
merasa damai dengan diri sendiri, maka datangnya keberhasilan yang lebih
besar lagi – hanya masalah waktu.

Saya hanya akan bergerak kepada apa yang tergambar
dalam pikiran saya. Semua jalan menuju keberhasilan,
mensyaratkan saya untuk menggambarkan keberhasilan yang saya inginkan
dengan jelas, dan mengharuskan saya untuk betul-betul menginginkan
gambaran itu. Tanpa gambaran yang jelas mengenai tujuan saya –
perjalanan saya akan menjadi tidak berarah. Dan tanpa keinginan yang
kuat – perjalanan saya menjadi tidak bertenaga.

Saya harus sibuk melakukan pekerjaan yang membangun hidup saya, bukan
pekerjaan yang menghabiskan hidup saya. Saya tidak akan lagi bekerja hanya
untuk mengisi waktu. Tidak lagi, saya akan melakukan sesuatu hanya karena
seseorang memerintahkannya kepada saya. Saya tidak akan lagi menyesalkan
pekerjaan saya – bila saya tidak punya keberanian untuk menggantikan
pekerjaan itu dengan yang lebih sesuai untuk hati ini. Saya akan berupaya
untuk melakukan hanya hal-hal yang berguna bagi hidup saya, bukan yang
hanya menghabiskan hidup saya.

Sebetulnya, tidak ada cara untuk mencegah terjadinya perubahan di kehidupan kita ini, tetapi kita semua dilengkapi dengan kemampuan yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Tetapi, kemudian terbukti bahwa berubah sesuai dengan perubahan lingkungan usaha atau kemasyarakatan saja, ternyata tidak cukup. Karena, itu hanya perubahan untuk menjaga tempat yang sama dengan tempat sebelum datangnya perubahan. Sehingga, untuk tumbuh, kita harus berubah lebih cepat dari perubahan itu sendiri.
 
Maka, bangkitlah, tegaklah, dan segeralah lakukan sesuatu yang penting. Anda dapat mengubah hidup Anda dengan mengubah yang Anda kerjakan. Anda dapat meningkatkan kualitas hidup Anda, dengan meningkatkan kualitas dari cara-cara Anda. Pastikanlah, bila Anda diberikan cukup waktu untuk berubah, Anda akan berubah. Dan perubahan itu sebanding dengan kekuatan keputusan Anda untuk menjadi sebuah pribadi yang lebih baik. Bantulah orang untuk lebih terang melihat dirinya, dia akan bisa melihat bahwa berhasil itu adalah hak.

Motivasi 1

Membangkitkan Semangat Kerja Yang Loyo

Bila lingkungan yang Anda pimpin itu demikian keringnya dari nilai-nilai
yang memungkinkan maju, berpalinglah kepada diri Anda sendiri, dan
perhatikanlah dalam-dalam, sebetulnya pada diri Andalah sumber dan awal
dari kemungkinan-kemungkinan kepemimpinan Anda. Kita disebut pemimpin
karena kita mengupayakan peningkatan nilai dari yang ada, untuk membangun
nilai yang tadinya belum ada.

Bila Anda adalah pribadi yang dikenal sebagai penyebab peningkatan nilai
dari apa pun yang Anda sentuh, maka reputasi kepemimpinan Anda akan
menyebabkan Anda diundang untuk menyebabkan peningkatan nilai pada
tingkat-tingkat yang lebih tinggi; sehingga keuntungan dari keefektifan
kepemimpinan Anda bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.

Ingatlah, bahwa bila Anda hanya mengeluhkan kekurangan dari yang ada, Anda
akan terbutakan dari yang mungkin dicapai dari yang sekarang telah ada
bersama Anda. Pemimpin yang luar biasa adalah pribadi-pribadi biasa yang
sikap dan cara-caranya tidak biasa. Maka marilah kita menjadikan diri kita
pribadi-pribadi yang perbedaannya adalah kemampuan untuk mengubah yang
biasa, menjadi luar biasa.

Semangatilah organisasi yang Anda pimpin untuk meninggalkan keadaan yang
sebetulnya berada di bawah kemungkinan-kemungkinan mereka.
Tidak sedikit pribadi dan organisasi yang sebetulnya saat ini, sedang hidup
jauh di bawah kemungkinan-kemungkinan mereka. Bantulah organisasi Anda
untuk merasa rindu untuk mencapai keadaan-keadaan yang lebih baik. Bila
Anda ingin membangun sebuah kapal yang besar, bukan cara-cara membangun
kapal yang lebih penting Anda ajarkan kepada organisasi Anda, tetapi
bangunlah kerinduan yang menyayat hati mereka yang Anda pimpin, untuk
mengarungi lautan yang luas dan yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan
yang mengejutkan. Kerinduan untuk mencapai kebaikan-kebaikan baru, dan
kegelisahan atas keadaan di mana mereka berada sekarang, adalah dua
kekuatan terbesar Anda untuk membawa organisasi yang Anda pimpin – menuju
visi kepemimpinan Anda.

Anda bisa mencapai lebih dengan cara menjadi lebih. Kunci untuk mencapai
kemungkinan yang lebih besar adalah menjadi seseorang yang lebih besar dari
diri ini sekarang. Dan itu adalah sebuah hak, karena tidak ada satu orang
pun di antara kita yang boleh mengatakan bahwa dia tidak bisa menjadi lebih
baik.

Selasa, 15 September 2009

CARA TUHAN (ANDY F NOYA)

CARA TUHAN
(Andy F. Noya)

Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra
keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu ? Sampai jam tiga
dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi.
Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat.
Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara
yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk
itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya
untuk proses operasi tersebut.

Soal persetujuan, relatif mudah. Sejak awal saya sudah menyiapkan mental
saya menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter sudah menjelaskan
tentang risiko kehilangan payudara tersebut. Risiko tersebut sudah saya
pahami. Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi
terburuk itu.

Namun yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman adalah soal biaya.
Jumlahnya sangat besar untuk ukuran saya waktu itu. Gaji saya sebagai
redaktur suratkabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu. Sebab
jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pendapatan saya. Sementara saya harus
menghidupi keluarga dengan tiga anak.

Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Dia harus berjuang
membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan yang
terbatas, saya berusaha membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi
kehidupan yang berat. Selain sejumlah uang, saya juga mendukungnya secara
moril. Dalam kehidupan sehari-hari, saya berperan sebagai pengganti ayah
dari anak-anak kakak saya.

Dalam situasi seperti itu kakak saya divonis menderita kanker stadium
empat. Saya baru menyadari selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan
penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan
mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini. Kalau
memikirkan hal tersebut, saya sering menyesalinya. Seandainya kakak saya
lebih jujur dan berani mengungkapkan kecurigaannya pada tanda-tanda awal
kanker payudara, keadaannya mungkin menjadi lain. Tapi, nasi sudah menjadi
bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter,
kanker ganas di payudaranya sudah pada kondisi tidak tertolong lagi. Saya
menyesali tindakan kakak saya yang "menyembunyikan" penyakitnya itu dari
saya, tetapi belakangan -- setelah kakak saya tiada -- saya bisa memaklumi
keputusannya. Saya bisa memahami mengapa kakak saya menghindar dari
pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan,
kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak
membantunya.
Namun ketika keadaan yang terbutruk terjadi, saya toh harus siap
menghadapinya. Salah satu yang harus saya pikirkan adalah mencari uang
dalam jumlah yang disebutkan dokter untuk biaya operasi. Otak saya
benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan
keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu?

Kadang, dalam keputus-asaan, terngiang-ngiang ucapan kakak saya pada saat
dokter menganjurkan operasi. "Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh tidak ada
jaminan saya akan terus hidup," ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya
tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia
tahu saya tidak akan mampu menanggung biaya sebesar itu.

Pagi dini hari itu, ketika saya tak kunjung mampu menemukan jalan keluar,
saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian pagi, saya mendengar
begitu jelas doa yang saya panjatkan. "Tuhan, sebagai manusia, akal
pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi
hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka
jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini." Setelah
itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.

Pagi hari, dari sejak bangun, mandi, sarapan, sampai perjalanan menuju
kantor otak saya kembali bekerja. Mencari pemecahan soal biaya operasi.
Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya ?
Pikiran dan hati saya bercabang. Di satu sisi saya sudah berserah dan yakin
Tuhan akan membuka jalan, namun di lain sisi rupanya iman saya tidak cukup
kuat sehingga masih saja gundah.

Di tengah situasi seperti itu, handphone saya berdering. Di ujung telepon
terdengar suara sahabat saya yang bekerja di sebuah perusahaan public
relations. Dengan suara memohon dia meminta kesediaan saya menjadi
pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank pemerintah. Dia mengatakan
terpaksa menelepon saya karena "keadaan darurat". Pembicara yang seharusnya
tampil besok, mendadak berhalangan. Dia memohon saya dapat menggantikannya.

Karena hari Sabtu saya libur, saya menyanggupi permintaan sahabat saya itu.
Singkat kata, semua berjalan lancar. Acara worskshop itu sukses. Sahabat
saya tak henti-henti mengucapkan terima kasih. Apalagi, katanya, para
peserta puas. Bahkan pihak bank meminta agar saya bisa menjadi pembicara
lagi untuk acara-acara mereka yang lain. Sebelum meninggalkan tempat
workshop, teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara.
Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya betul-betul hanya
berniat menyelamatkan sahabat saya itu. Tapi sahabat saya memohon agar saya
mau menerimanya.

Di tengah perjalanan pulang hati saya masih tetap risau. Rasanya tidak enak
menerima honor dari sahabat sendiri untuk pertolongan yang menurut saya
sudah seharusnya saya lakukan sebagai sahabat. Tapi akhirnya saya berdamai
dengan hati saya dan mencoba memahami jalan pikiran sahabat saya itu. Malam
hari baru saya berani membuka amplop tersebut. Betapa terkejutnya saya
melihat angka rupiah yang tercantum di selembar cek di dalam amplop itu.
Jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya! Tidak kurang dan
tidak lebih satu sen pun. Sama persis!

Mata saya berkaca-kaca. Tuhan, Engkau memang luar biasa. Engkau Maha Besar.
Dengan cara-Mu Engkau menyelesaikan persoalanku. Bahkan dengan cara yang
tidak terduga sekalipun. Cara yang sungguh ajaib. Esoknya cek tersebut saya
serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian
tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran
Tuhan. Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan
kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik
harian Media Indonesia tempat saya bekerja, suatu malam datang menengok
kakak saya di rumah sakit. Padahal selama ini saya tidak pernah bercerita
soal kakak saya.

Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya.
Dalam kunjungannya ke rumah sakit malam itu, Surya Paloh juga memutuskan
semua biaya perawatan kakak saya, berapa pun dan sampai kapan pun, akan dia
tanggung. Tuhan Maha Besar.

Motivasi 1

Membangkitkan Semangat Kerja Yang Loyo

Bila lingkungan yang Anda pimpin itu demikian keringnya dari nilai-nilai
yang memungkinkan maju, berpalinglah kepada diri Anda sendiri, dan
perhatikanlah dalam-dalam, sebetulnya pada diri Andalah sumber dan awal
dari kemungkinan-kemungkinan kepemimpinan Anda. Kita disebut pemimpin
karena kita mengupayakan peningkatan nilai dari yang ada, untuk membangun
nilai yang tadinya belum ada.

Bila Anda adalah pribadi yang dikenal sebagai penyebab peningkatan nilai
dari apa pun yang Anda sentuh, maka reputasi kepemimpinan Anda akan
menyebabkan Anda diundang untuk menyebabkan peningkatan nilai pada
tingkat-tingkat yang lebih tinggi; sehingga keuntungan dari keefektifan
kepemimpinan Anda bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.

Ingatlah, bahwa bila Anda hanya mengeluhkan kekurangan dari yang ada, Anda
akan terbutakan dari yang mungkin dicapai dari yang sekarang telah ada
bersama Anda. Pemimpin yang luar biasa adalah pribadi-pribadi biasa yang
sikap dan cara-caranya tidak biasa. Maka marilah kita menjadikan diri kita
pribadi-pribadi yang perbedaannya adalah kemampuan untuk mengubah yang
biasa, menjadi luar biasa.

Semangatilah organisasi yang Anda pimpin untuk meninggalkan keadaan yang
sebetulnya berada di bawah kemungkinan-kemungkinan mereka.
Tidak sedikit pribadi dan organisasi yang sebetulnya saat ini, sedang hidup
jauh di bawah kemungkinan-kemungkinan mereka. Bantulah organisasi Anda
untuk merasa rindu untuk mencapai keadaan-keadaan yang lebih baik. Bila
Anda ingin membangun sebuah kapal yang besar, bukan cara-cara membangun
kapal yang lebih penting Anda ajarkan kepada organisasi Anda, tetapi
bangunlah kerinduan yang menyayat hati mereka yang Anda pimpin, untuk
mengarungi lautan yang luas dan yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan
yang mengejutkan. Kerinduan untuk mencapai kebaikan-kebaikan baru, dan
kegelisahan atas keadaan di mana mereka berada sekarang, adalah dua
kekuatan terbesar Anda untuk membawa organisasi yang Anda pimpin – menuju
visi kepemimpinan Anda.

Anda bisa mencapai lebih dengan cara menjadi lebih. Kunci untuk mencapai
kemungkinan yang lebih besar adalah menjadi seseorang yang lebih besar dari
diri ini sekarang. Dan itu adalah sebuah hak, karena tidak ada satu orang
pun di antara kita yang boleh mengatakan bahwa dia tidak bisa menjadi lebih
baik.

Puisi WS. Rendra

Halo Semuanya.
Siapa yang tak kenal WS. Rendra ? Penyair yang mendapat julukan Burung Merak. Konon pada jaman Orde Baru, sang Burung Merak pernah dibungkam karena kritik-kritiknya. Berikut ini dua puisi karyanya yang sarat dengan kritik : "Sajak Orang Kepanasan" dan  "Sajak Sebatang Lisong". Silakan menikmati.
 
Salam,
PDS
 
 
Sajak Orang Kepanasan

Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu

Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu

Karena kami telantar di jalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu

Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang TIDAK kepadamu

Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu

Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu
Universitas Indonesia, Salemba

1 Desember 1979


Sajak Sebatang Lisong

menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang
berak di atas kepala mereka
matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan
aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan
delapan juta kanak - kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
……………………..
menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana - sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan
dan di langit
para teknokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
gunung - gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes - protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam
aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian
bunga - bunga bangsa tahun depan
berkunang - kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta - juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
……………………………
kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata
inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan

ITB Bandung, 19 Agustus 1978

Senin, 14 September 2009

Puisi Wiji Thukul

Halo semuanya.
Jaman Orde Baru terkenal dengan banyaknya orang-orang yang hilang secara misterius. Salah satu dari orang hilang itu adalah Wiji Thukul. Mengapa dia "dihilangkan" ? Banyak orang mengatakan karena puisi-puisinya yang "keras". Di bawah ini ada tiga puisi Wiji Thukul : "Sajak Suara", "Peringatan" dan "Bunga dan Tembok". Silakan menikmati.
 
Salam,
PDS
 

Sajak Suara

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu : pemberontakkan!

sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang merayakan hartamu
ia ingin bicara
mengapa kaukokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan?

sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ia yang mengajari aku untuk bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya
apabila engkau tetap bertahan
aku akan memburumu seperti kutukan


Peringatan

Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Berangkali mereka putus asa

Kalau rakyat sembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

bila rakyat tak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam

apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya da satu kata: lawan!


Bunga dan Tembok

seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak
kauhendaki tumbuh
engkau lebih suka membangun
rumah dan merampas tanah

seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak
kauhendaki adanya
engkau lebih suka membangun
jalan raya dan pagar besi

seumpama bunga
kami adalah bunga yang
dirontokkan di bumi kami sendiri

jika kami bunga engkau adalah tembok
tapi di tubuh tembok itu
telah kami sebar biji-biji
suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan : engkau harus hancur

dalam keyakinan kami
di mana pun-tirani harus tumbang!

Solo 87-88

KEJUJURAN MEMBAWA BERKAT

KEJUJURAN MEMBAWA BERKAT

David kuliah di fakultas
perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya,
terutama mengandalkan kiriman dana bulanan secukupnya
dari orang tuanya. Entah bagaimana, sudah 2 bulan ini
rumah tidak mengirimi uang ke David lagi.
Di kantong David hanya tersisa 1 keping dollar saja.
David dengan perut keroncongan berjalan ke bilik telepon
umum, memasukkan seluruh dananya, yaitu satu keping
uang logam itu, ke dalam telepon.

"Halo, apa kabar?" telpon telah tersambung, ibu David
yang berada ribuan km jauhnya berbicara.
David dengan nada agak terisak berkata:
"Mama, saya tidak punya uang lagi, sekarang lagi bingung
karena kelaparan."
Ibu David berkata:
"Anakku tersayang, mama tahu."
"Sudah tahu, kenapa masih tidak mengirim uang?"
David baru saja hendak melontarkan dengan penuh
kekesalan pertanyaan tersebut kepada sang ibu,
mendadak merasakan perkataan ibunya mengandung
sebuah kesedihan yang mendalam. Firasat David
mengatakan ada yang tidak beres, ia cepat-cepat
bertanya,
"Mama, apa yang telah terjadi di rumah?"

Ibu David berkata,
"Anakku, papamu terkena penyakit berat, sudah lima
bulan ini, tidak saja telah meludeskan seluruh tabungan,
bahkan karena sakit telah kehilangan tempat kerjanya,
sumber penghasilan satu-satunya di rumah telah terputus.
Oleh karena itu, sudah 2 bulan ini tidak mengirimimu uang
lagi, Mama sebenarnya tidak ingin mengatakannya
kepadamu, tetapi kamu sudah dewasa, sudah saatnya
mencari nafkah sendiri."

Ibu David berbicara sampai disitu, tiba-tiba menangis
tersedu sedan. Di ujung telepon lainnya, air mata David
juga "tes", "tes" tak hentinya menetes, dan ia berpikir
Kelihatannya saya harus drop out dan pulang kampung. David berkata kepada
ibunya,
"Mama, jangan bersedih, saya sekarang juga akan mencari
pekerjaan, pasti akan menghidupi kalian."

Kenyataan yang pahit telah membuat David terpukul
hingga pusing tujuh keliling. Masih 1 bulan lagi,
semester kali ini akan selesai, jikalau memiliki uang,
barang 8 atau 10 dollar saja, maka David mampu bertahan
hingga liburan tiba, kemudian menggunakan 2 bulan masa
liburan untuk bekerja menghasilkan uang. Akan tetapi
sekarang 1 sen pun tak punya, mau tak mau harus drop
out.

Pada detik ketika David mengatakan "Sampai jumpa"
kepada ibunya dan meletakkan gagang telpon itu,
sungguh luar biasa menyakitkan, karena prestasi kuliahnya
sangat bagus, selain itu ia juga menyukai kehidupan di
kampus fakultas perdagangan Arlington tersebut.
Sesudah meletakkan gagang telpon, pesawat telpon umum
tersebut mengeluarkan bunyi gaduh, David dengan
terkejut dan terbelalak menyaksikan banyak keping dollar
menggerojok keluar dari alat itu.

David berjingkrak kegirangan, segera menjulurkan
tangannya menerima uang-uang tersebut.
Sekarang, terhadap uang-uang itu, bagaimana
menyikapinya? Hati David masih merasa sangsi,
diambil untuk diri sendiri, 100% boleh,
pertama: karena tidak ada yang tahu,
ke dua: dirinya sendiri betul-betul sedang membutuhkan.
Namun setelah bolak-balik dipertimbangkan, David merasa
tidak patut memilikinya. Setelah melalui sebuah
pertarungan konflik batin yang hebat, David memasukkan
salah satu keping dolar itu ke dalam telepon dan menghubungi bagian
pelayanan umum perusahaan
telepon.

Mendengar penuturan David, nona petugas pelayanan
umum berkata, "Uang itu milik perusahaan telepon,
maka itu harus segera dikembalikan (ke dalam mesin
telepon)."

Setelah menutup telepon, David hendak memasukkan
kembali keping logam uang itu, tetapi sekali demi sekali
uang dimasukkan, pesawat otomat itu terus menerus
memuntahkannya kembali. Sekali lagi David menelepon,
dan petugas pelayanan umum yang berkata,
"Saya juga tak tahu harus bagaimana, sebaiknya saya
sekarang minta petunjuk atasan."
Nada bicara David yang sendirian dan tiada yang menolong
memancarkan getaran kesepian dan kuyu, nona petugas
pelayanan umum sangat dapat merasakannya,
menilik perkataan dari ujung telepon dia merasakan
seorang asing yang bermoral baik sedang perlu dibantu.

Tak lama kemudian, nona petugas pelayanan umum
menelepon ulang pesawat otomat yang sedang bermasalah
itu. Dia berkata kepada David,
"Saya telah memperoleh ijin dari atasan yang berkata
uang tersebut untuk anda, karena perusahaan kami saat
ini tidak mempunyai cukup tenaga, tak ingin demi
beberapa dollar khusus mengirim petugas ke sana."

"Hore!", David meloncat saking gembiranya.
Sekarang, uang logam itu secara sah menjadi miliknya.
David membungkukkan badannya dan dengan seksama
nenghitungnya, total berjumlah 9 dollar 50 sen.
Uang sejumlah ini cukup buat David bertahan hingga
bekerja memperoleh upah pertamanya pada saat liburan
nanti. Dalam perjalanan ke kampus, David tersenyum
terus sepanjang jalan. Iamemutuskan membeli makanan
dengan menggunakan uang itu lantas mencari pekerjaan.

Dalam sekejap liburan telah tiba, David telah memperoleh
pekerjaan sebagai pengelola gudang supermarket.
Pada hari tersebut, David menjumpai boss perusahaan
supermarket, menceritakan kepadanya tentang kejadian di
telepon umum dan keinginannya untuk mencari pekerjaan.
Si boss supermarket memberitahu David boleh datang
bekerja setiap saat, tidak hanya pada liburan saja,
sewaktu kuliah dan tidak terlalu sibuk juga boleh
bergabung, karena boss supermarket merasa David adalah
orang yang tulus dan jujur, terutama adalah orang yang
seksama, membenahi gudang mutlak bisa dipercaya.
David bekerja dengan sangat giat, boss sangat
mengapresiasinya dan juga merasa kasihan.
Si boss memberinya upah dobel.

Sesudah menerima gaji, David mengirimkan keseluruhan
gajinya kepada sang ibu, karena pada saat itu David sudah
mendapatkan info bahwa ia berhasil memperoleh bea
siswa untuk satu semester berikutnya. Sesudah 1 bulan,
uang dikirim balik ke David. Sang ibu menulis di dalam
suratnya:
"Penyakit ayahmu sudah agak sembuh, saya juga telah
mendapatkan pekerjaan, bisa mempertahankan hidup.
Kamu harus belajar dengan baik, jangan sampai
kelaparan."
Sesudah membaca surat itu, David menangis lagi.
David tahu, meski orang tuanya menahan lapar, juga tidak
bakal meminta uang kepada David yang sedang perlu
dibantu. Setiap kali memikirkan hal ini, David berlinang
bersimbah air mata, sulit menenangkan gejolak hatinya.

Setahun kemudian, David dengan lancar menyelesaikan kuliahnya. Setelah
lulus, David membuka sebuah
perusahaan, tahun pertama, David sudah mengantongi
laba US $ 100.000. Ia senantiasa tak bisa melupakan
kejadian di telepon umum. Ia menulis surat kepada
perusahaan telepon tersebut:
"Hal yang tak bisa saya lupakan untuk selamanya ialah,
perusahaan anda secara tak terduga telah membantu dana
US $ 9,50 kepada saya. Perbuatan amal ini,
telah membuat saya batal menjadi pemuda drop out dan
menuju kondisi miskin, bersamaan itu juga telah memberi
saya energi tak terhingga, mendorong saya setiap saat
tidak melupakan untuk berjuang. Kini saya mempunyai
uang, saya ingin menyumbang balik sebanyak US $ 10.000
kepada perusahaan anda, sebagai rasa terima kasih saya."

Boss perusahaan telpon bernama Bill membalasnya dengan
surat yang dipenuhi antusiasme:
"Selamat atas kesuksesan kuliah anda dan usaha yang
telah berkembang. Kami kira, uang tersebut adalah uang
yang paling patut kami keluarkan. Ini bukannya merujuk
pada $9,50 yang dikembalikan dengan $10.000,
melainkan uang itu telah membuat seseorang memahami
sebuah petuah tentang prinsip tertinggi kehidupan."

So, di saat-saat paling sulit,
Pertama : Jangan melupakan harapan sudah ada di depan
mata.
Kedua: Jangan lupa menjaga moralitas.

Setelah 20 tahun telah berlalu, bagaimana dengan David?
Di kota Chicago, Amerika, terdapat sebuah gedung
mewah, yang tampak luarnya menyerupai sebuah bilik
telepon umum, itu adalah gedung perusahaan ADDC.
Pendiri perusahaan ADDC, Presiden Direkturnya ialah
David, selain itu juga David adalah salah satu penyumbang
terbesar untuk badan amal.

Sumber : Milis tetangga

Minggu, 13 September 2009

Pentingnya sebuah Rencana

Pentingnya sebuah rencana

Fail to plan is a plan to fail.
= wise man =

Banyak orang bekerja bagaikan air mengalir dan mengalir mengikuti keadaan
tidak pernah membuat strategi dan rencana sehingga kalaupun pekerjaan atau
usahanya itu mengalami pertumbuhan itu adalah semata-mata karena
keberuntungan belaka.
Satu pepatah kuno yang luar biasa mengingatkan kita bahwa rencana adalah
sesuatu yang sangat penting karena di dalam perencanaan itu ada banyak
perhitungan, pertimbangan, strategi, target hasil, target waktu, side plans
atau plan B – ketika rencana utama tidak berhasil, dan sebagainya.

Ambillah contoh : proses pembangunan sebuah rumah. Tidaklah mungkin orang
yang akan membangun sebuah rumah tidak duduk serius memikirkan gambar,
bentuk, biaya, dan sebagainya sebelum proses pembangunan itu dimulai. Apa
jadinya jika orang tersebut melupakan proses pra-pembangunan ini? Akankah
rumah itu berdiri sesuai dengan harapan dan seleranya? Tidak mungkin!
Seandainya rumah itu berdiri, pastilah tidak akan pernah mampu memuaskan
keinginan kita. Rencana harus
menjadi pra-proses kita dalam setiap kegiatan dan usaha kita karena hasil
yang maksimal hanya bisa terjadi dari sebuah perencanaan yang matang. Air
yang mengalir di mata air yang indah adalah sebuah berkah, namun hidup yang
hanya mengalir saja bukanlah hidup yang sesungguhnya. Hidup adalah
anugerah, dan setiap menitnya adalah kesempatan yang tak ternilai. Sudahkah
kita mengisi kesempatan-kesempatan itu dengan rencana yang indah bagi
keluarga, karir, bisnis, studi, dan sebagainya. Jangan sia-siakan
kesempatan di depan Anda hanya karena kita tidak belajar hidup terencana!.

Refleksi :
Katakan dalam hatimu kalimat-kalimat ini : Hari ini saya akan memulai
belajar hidup dengan rencana. Saya akan bekerja dengan rencana, dan saya
akan buktikan bahwa bekerja dengan perencanaan akan memberi hasil yang jauh
lebih dahsyat daripada bekerja tanpa rencana.

Aksi :
Tuliskan 3 rencana utama yang akan Anda raih minggu ini :
...............................................................................................................…………………….......................................
...............................................................................................................…………………….......................................
...............................................................................................................…………………….......................................

Kontemplasi :
Mintalah TUHAN memberkati rencana Anda, karena acapkali rencana kita
bukanlah rencana-Nya. Sekalipun demikian ingatlah bahwa rencana-Nya selalu
indah bagi hidup kita. Hal yang paling indah adalah ketika kita mengerti
kehendak-Nya sehingga rencana kita sesuai dengan rencana-Nya

(Dikutif dari buku Maximize Your 5 Minutes : Transform Your Life in 50 Days
oleh © Samuel Cahyadi, Abiyah Pratama Jakarta).

Kamis, 10 September 2009

Did I marry the right person ?

Sebuah Terjemahan Bebas dari "Did I marry the right person ?"

Cerita di bawah ini sangat bagus, buat yang masih single maupun yang udah
nikah. Buat mereka yang masih single bisa mengambil pelajaran dari cerita
ini, dan buat yang udah nikah cerita ini bisa jadi guideline untuk
meningkatkan ikatan pernikahan yang udah dijalani.

"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat"

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan
pertanyaan yang sangat lumrah, "Bagaimana saya tahu kalo saya menikah
dengan orang yang tepat ?".
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi
saya menjawab "Ya, tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda ?"
Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"
"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini"

Inilah jawabanya ?
SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda
merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telpon dariya selalu
ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai
perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. Jatuh cinta merupakan
hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu
spontan.Nggak perlu berbuat apapun. Makanya dikatakan "jatuh" cinta.

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta". Bayangkan
ekspresi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun
lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi ? Setelah
beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar. Perubahan ini
merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan. Perlahan tapi
pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya tidak selalu
diharapkan dan sikap-sikapnya yang besemangat bukannya jadi hal yang manis
tapi malah nambahin penat yang ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati
perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh
cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan
selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person ?" mulai
muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya. Nah
Lho!?

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi, anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia
cinta itu dengan orang lain. Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas ?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan
mencari pelampiasan diluar. Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk
pelampiasan ini, menginkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.
Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya,
pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-hal yang
menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?! Bahwa jawaban atas dilema ini tidak ada di luar, justru
jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri.
Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya. Saya tidak mengatakan kalo anda
tidak boleh ataupun tidak bisa selingkuh, Anda
bisa! Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh dan pada saat itu anda
akan merasa lebih baik, tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa
tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada
perkawinan anda).

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA
ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan Cinta TIDAK
AKAN PERNAH begitu saja terjadi ? Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang
selamanya. Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta". Karena cinta itu BUTUH waktu,
usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK.
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan
dengan baik. Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini. Cinta
bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa
pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi),
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya. Sama halnya dengan diet
yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat.
Beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah
tangga itu lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab
akibat. Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah
kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH". Karena cinta dalam pernikahan
sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN..!

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan kamu
bilang, "Wah..terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh!
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."
Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, Aduh bisnya
kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."
Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak
melihatmu dan lewat begitu saja. Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis
itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa
kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi. Waktu terus
berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika
bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke
dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah
menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau baru
sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini :
Sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi
pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan
kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai
keinginan dia. Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon',
tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di
depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju.
Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa
berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan sopan. Maka memberi kesempatan pada
yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada
kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup
ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu,
kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu,
agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena
menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan
sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu ?
Have nice weekend ! :-)