Written by Irfan Arief
Wednesday, 19 March 2008
Banyak orang yang bertanya-tanya, bagaimana menjaga kolesterol yang baik
itu. Dan bagaimana cara mengendalikannya?
Pada dasarnya untuk menjawab pertanyaan itu adalah bagaimana kita mensiasati
gaya hidup. Karena gaya hidup merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam menekan angka risiko sakit jantung, dan salah satunya
menekan tingginya kadar kolesterol.
Sebagaimana beberapa sumber menjelaskan, sebagai lemak, kolesterol ini tidak
larut dalam cairan darah. Kolesterol ini kemudian beredar ke seluruh tubuh
setelah berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Lipoprotein ini
kemudian dikenal sebagai kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL)
karena meningkatkan risiko penyakit jantung.
Namun seiring dengan perjalanannya menuju sel tubuh, kolesterol ikut
berperan dalam membangun dinding sel, sehingga muatan kolesterol berkurang.
Dengan berkurangnya muatan kolesterol ini, maka yang tersisa adalah
kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL).
Kolesterol baik inilah yang harus dipertahankan jumlahnya, yakni tidak boleh
kurang dari 40 mg/dl, sedangkan kolesterol jahat tidak boleh lebih dari 130
mg/dl. Jika dibandingkan dengan kadar kolesterol, jumlah HDL harus lebih
dari 25% kadar kolesterol total.
Sementara kadar trigliserida sebaiknya tidak melebihi 250 mg/dl. Pun
demikian kadar trigliserida yang tinggi tidak selalu meningkatkan risiko
terjadinya aterosklerosis maupun arteri koroner.
Nah, sekali lagi pertanyaannya adalah bagaimana cara mengendalikan
kolesterol baik? Jaabnya adalah gaya hidup merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan. Tiada cara yang lebih baik, kecuali mengubah gaya
hidup tidak sehat menjadi sehat.(Irfan Arief-Berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar