Minggu, 11 Januari 2009

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

"Semua  kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa  kita untuk tumbuh" (John  Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari  berbagai tekanan. Lebih-lebih, hidup di alam modern ini yang menyuguhkan  beragam  risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer  ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern  menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan  itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan  bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya  akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut.  Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup  ini.

Tipe pertama, tipe kayu  rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang.  Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam  hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan  terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh,  merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang   ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan  hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong  (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak  orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi  kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani  tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan.  Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe  ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti  layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia  mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka  mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi  berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah  dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini  masih mau mencoba bertahan sebelum  akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi,  kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam  hidupnya.

Tipe ketiga, tipe  kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat  tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah  kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat  terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke  keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke   titi k awal untuk memulai  lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola  pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan  sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru  akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih  kreatif.  Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas  dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony  Robbins dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia  sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi,  justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan  tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus  sekali. Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya  tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka  kepadanya memindahkannya ke daerah  yang lebih parah kondisinya. Tetapi,  bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia  berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi.  Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam  daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor  Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara  dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja  paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam  kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar,  seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini  juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman  Ho ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah  membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis.  A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca,  itu hanya contoh kecil. Yang penting  sekarang adalah Anda. Ketika Anda  menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak  menjadi persoalan di mana Anda saat ini. Tetapi, yang penting bergeraklah  dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun  mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah,  kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda.  Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup  oleh Anthony Dio Martin

Tidak ada komentar: