Selasa, 28 Desember 2010

Pencari Bayi Yesus yang Tertinggal : Artaban

PENCARI BAYI YESUS YANG TERTINGGAL : ARTABAN
(Sebuah Percikan Permenungan)

Jujur saja, barangkali kita familiar dengan nama ketiga Raja yang
mengunjungi Yesus sewaktu masih bayi. Nama ketiga Raja itu adalah Melchior,
Kaspar dan Balthasar. Namun kita belum begitu akrab bahkan asing dengan
nama Artaban.

Berdasarkan novel karya klasik Henry van Dyke, "The Story of The Other
Wise Man", Artaban adalah orang yang ketinggalan atau mungkin - kita tidak
tahu - "ditinggal" oleh ketiga Raja tersebut. Namun dalam ketertinggalannya
itu, Artaban tidak putus asa, melainkan menggunakan seluruh hidupnya untuk
servitudo (pelayanan). Bersama budaknya yang bernama Orentes yang kemudian
menjadi sahabatnya. Artaban tinggal di daerah kumuh, menjadi sahabat bagi
yang sakit dan pembela kaum marginal. Sepanjang perjalanan, Artaban
menggunakan hadiahnya untuk membantu orang yang memerlukannya, sampai
dirinya tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan kepada Mesias, sang
bayi Yesus. Klimaks dari kisah ini adalah pada hari Minggu Paskah, Artaban
yang sudah tua dan sekarat akhirnya berjumpa dengan Raja yang kemudian
memberikan kedamaian pada saat-saat akhir hidupnya. Artaban mewakili
sosok-pribadi yang tidak menonjol dalam tugas pelayanan. Kalau kisah ini
diterapkan dalam hidup kita, maka seorang Artaban itu tidak menonjol dalam
sepak terjangnya.

"Kerja di belakang layar", itulah istilah yang tepat untuk karya-karya
seperti ini. Dalam sejarah, orang-orang yang bekerja di belakang layar
memainkan peranan yang amat istimewa, bahkan mengubah masa depan umat
manusia. Helen Keller (1880 -1966), yang meskipun secara fisik adalah
cacat, tetapi telah memberikan inspirasi bagi jutaan umat manusia. Helen
Adam Keller lahir di Tuscumbia, Amerika adalah seorang putri ningrat yang
memiliki banyak budak. Ia terlahir bisu, tuki dan buta namun akhirnya
menjadi lentera dunia bagi orang-orang yang mengalami nasib sama. Berkat
gurunya, Annie Sullivan, yang dengan ketekunan, kesabaran dan pantang
menyerah mendidik Helen seumur hidup. Kini, betapa harum nama Helen Keller
bagi dunia. Nama Sullivan bahkan tidak pernah kita dengar. Atau Alexander
Agung (356 - 323 B.C) yang namanya besar, agung dan mulia adalah Raja
Macedonia dan jendral terbesar pada zamannya. Ia dikagumu oleh Julius
Caesar (100 - 44 B.C), salah seorang dari orang-orang terkenal yang adalah
diktator Romawi, jendral termasyur dan hebat. Makam Alexander Agung selalu
dikunjungi Markus Antonius (82 - 30 B.C), seorang jendral dan dewan
triumvirat Romawi. Setiap bersujud di makam Alexander Agung, dirinya selalu
disertai oleh istrinya Cleopatra. Tak heranlah, jika anak sulung mereka
dinamakan Alexander, kembarannya, Selena dan si bungsu Ptolomy. Tetapi,
apakah kita menyadari bahwa sejak masa remajanya, Alexander Agung
dibimbing, dituntun dan menjadi murid kesayangn Aristoteles (384 - 322),
filsuf dan cendekiawan besar Yunani kuno. Sullivan dan Aristoteles adalah
hanya sekadar contoh saja yang memiliki semangat pelayanan total. Mereka
berani hidup dalam kesendirian, bahkan mungkin kesepian demi pelyanan tanpa
dikenal dan tidak populer.

Mencari Yesus memang tidak dilalui dengan keglamoran maupun popularitas.
Mungkin kita ingat St. Kristoforus. Ia disebut sebagai pelindung dalam
perjalanan. Legenda yang berkembang pada zamannya hampir sama dengan
kisah-kisah para kudus. Tetapi dirinya tidak diketahui secara pasti. Arti
nama Kristoforus sendiri adalah pembawa Kristus (Christ - bearer) yang
dilukiskan sebgai manusia perkasa yang setelah bertobat menjadi penjaga
sungai untuk menolong orang yang mau menyeberng di sungai di pundaknya.
Sungguh, dia pencari Kristus sejati yang hidup dalam kesendirian dan sepi.

Akhir dari kisah klasik, "The Story of The Other Wise Man" itu melukiskaan
perjupaan antara Yesus dengan Artaban. Artaban merasa menyesal, karena
dirinya tidak bisa mempersembahkan hadiah bagi Sang Raja. Namun dengan
tegas, Yesus bersabda, "Yang kau perbuat bagi saudara-Ku yang paling
hina, telah kau buat bagi-Ku"


Merauke, 24 Desember 2012

"Selamat Hari Natal"

Markus Marlon MSC

Tidak ada komentar: