Menyediakan apa yang kita tidak mampu
Seorang pimpinan sebuah toko mendengar bawahannya berkata pada seorang
langganan : "Maaf Bu, kami sudah sejak beberapa minggu ini belum
mendapatkannya dan kelihatannya kita tidak bakalan mendapatkannya dalam
waktu dekat ini".
Dengan kuatir, pimpinan itu bergegas lari menyusul si pelanggan yang sedang
berjalan keluar pintu, katanya : "Maaf Bu, itu tadi tidak benar. Tentu saja,
tidak lama lagi sudah akan kami terima, karena kami sudah mengirimkan
pesanan beberapa minggu yang lalu".
Lalu si manejer itu menarik pembantunya itu kesamping dan ia menasehati :
"Jangan jangan sekali-kali kau katakan kita tidak punya sesuatu. Kalaupun
kita tak punya, katakan saja kita sudah memesan dan sedang dalam perjalanan
kemari, pokoknya sudah dikirim dari sana, mengerti ? Sekarang, apa sih yang
Ibu tadi butuhkan ?"
"Hujan !"
Kadang-kadang sebanyak apapun yang ingin bisa kita sediakan bagi orang-orang
yang membutuhkannya, kenyataannya kita tidak mampu. Ada hal-hal lain yang
hanya bisa disediakan Allah.
Mungkin anda berada dalam situasi begitu akhir-akhir ini. Mungkin ada
anggota keluarga anda yang sedang menderita suatu penyakit berat. Atau
mungkin anda punya seorang anak yang sedang kuliah jauh dari rumah dan
sedang mengalami pencobaan dan kini sedang kesepian sekali. Atau mungkin ada
teman anda yang sedang mengalami masa-masa berat di dalam pernikahannya.
Ada beberapa hal kecil yang bisa anda bantu lakukan, namun pada akhirnya
anda begitu merasa tak berdaya, sebab anda benar-benar tak bisa menyediakan
apa yang benar-benar mereka butuhkan. Jadi anda lalu berdoa pada Tuhan,
sebab hanya Allah saja yang bisa menyediakan.
Terkadang kita membuat kesalahan dengan berpikir : "Berdoa, itu paling
sedikit yang bisa kita kerjakan".
Salah itu ! Bukan begitu, justru berdoa adalah yang paling banyak yang bisa
kita lakukan. Kita mempunyai Allah yang bisa menyediakan segala apa yang
kita sendiri tidak mampu lakukan. Ingatlah itu saat anda merasa tidak mampu
untuk memenuhi kebutuhan setiap orang di sekitar anda.
Shared by Joe Gatuslao
Senin, 24 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar