MENGHORMATI (Kontemplasi Peradaban)
“Speak well of the dead” – bicaralah hal-hal yang baik saja jika menyangkut orang yang sudah meninggal (Peribahasa Inggris)
Pernah suatu kali saya layat pada seorang bapak yang sudah meninggal. Ketika jenazah akan diberangkatkan ke peristirahatan terakhir, seseorang memberikan kata sambutan. Dan semua orang tahu bahwa orang yang meninggal ini dikenal sebagai pribadi yang tidak disukai oleh masyarakat sekitar. Tapi aneh bin ajaib, ternyata yang dipidatokan untuk almarhum ini semuanya yang baik-baik. Dan tidak ada satu patah kata pun muncul keburukan atau cacat cela dalam diri orang yang sedang terbujur kaku tersebut.
Memang benar kata Pepatah Latin, “De mortuis nil nisi bene” – bagi orang yang sudah meninggal hanya yang baik-baik saja yang dikatakan. Peribahasa Inggris menulis, “Of the dead all things are good” – mengenai orang yang meninggal, segala sesuatunya hanya baik adanya. Orang yang sudah meninggal tidak bisa bicara lagi dan tidak bisa membela dirinya. Maka, kita perlu menghormatinya dengan mengenang kebaikannya dan memaafkan kesalahannya, “Dead men tell no tales” – Orang mati tidak dapat bercerita lagi. Dan jika kita mendengarkan “Riwayat Hidup” dari orang yang meninggal, maka semua menunjukkan keberhasilan dan penghargaan-penghargaan yang telah diterimanya. Atau Obituary (Bhs. Latin: “Obiit” yang berarti dia telah meninggal) terpampang di media massa merupakan ungkapan bela sungkawa atau duka cita. Bahkan barangkali orang yang memberi ucapan itu tidak kenal. Namun karena yang meninggal itu adalah mama dari bos-nya, maka ia pun memberi ucapan “berduka cita”.
Saya menjadi ingat tulisan Goenawaan Muhamad yang tertuang dalam bukunya yang berjudul, “Kata, Waktu: Esai-esai Goenawan Muhamad 1960 - 2001”. Ia menulis demikian. Ada sebuah iringan jenazah dari jauh dan Nabi Muhammad SAW berdiri untuk menghormatinya. Ketika prosesi itu mendekat, seorang sahabat tiba-tiba menyadari sesuatu, ia berkata, “Tetapi jenazah itu orang Yahudi” tetapi sang nabi tetap tegak dan berkata, “Jika ada iringan jenazah lewat, berdirilah!”
Ketika ada orang yang meninggal, pernahkan kita bertanya, “Agamanya apa?”. Yang pasti kita ingin layat dan menghormati sang almarhum atau almarhumah.
Kamis, 18 Februari 2016
Markus Marlon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar