(Motivasi Pelayanan)
Saya belum pernah mendengar seorang ibu yang bilang, "Sudah nak tidak usah latihan berjalan lagi, berhenti saja, nanti jatuh lagi!" sewaktu melihat anaknya sedang belajar berjalan. Sebaliknya, seorang ibu atau pengasuh tentu akan berteriak penuh semangat, "Ayo nak teruskan, teruskan, teruskan!! Jalan terus pasti bisa!"
"Teruskan" adalah kata-kata penegasan sekaligus memberi motivasi bagi yang mendengarkannya. Dalam Kitab Suci pun, ada suara-suara yang tegas-singkat-inspiratif. Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa malaikat tidak pernah mengatakan apa pun selain, "Bangun dan bergegaslah!" Seorang malaikat datang kepada Petrus dalam penjara dan berkata, "Pergilah, berdirilah ……" (Kis 5: 20). Seorang malaikat menampakkan kepada Yusuf dalam suatu mimpi, ketika Herodes membantai bayi-bayi dan berkata, "Bangunlah……." (Mat 2: 13). Tentu saja orang yang mendengar kata-kata tegas-singkat-inspiratif ini menjadi termotivasi karena ada "jaminan" bahwa akan selamat. Kata-kata magis itu seolah-olah mewakili orang yang hendak membantu dalam kesulitannya.
Sebenarnya dalam pelbagai peristiwa-kejadian, banyak orang yang mendukung, meskipun tidak harus berkata, "Teruskan!" Ketika acara X-Factor di RCTI – setiap Jumat malam – digelar, ada yuri yang berdiri sambil bertepuk tangan dan tersenyum kepada calon bintang, itulah bukti bahwa dirinya berkata, "Kau hebat, teruslah bernyanyi!" Tentu saja si calon bintang begitu termotivasi dan merasa didukung. Demikian pula jika ada antusiasme para kader yang melakukan standing ovation ketika mendengarkan pidato dari seorang pemimpin partai. Gemuruh suara para kader itu sebenarnya berkata, "Teruskan dan lanjutkan berjuang untuk rakyat!"
Setiap orang dalam dirinya sangat butuh kata-kata motivasi yang tulus dari orang lain, teristimewa orang-orang yang terdekat. Janganlah kita menjadi orang yang "patah semangat" karena dipatahkan oleh kata-kata negatif orang lain. Kita perlu berguru kepada Michelangelo (1475 – 1564) yang memberikan motivasi kepada muridnya, Antonio. Dalam sebuah kisa, setelah Michelangelo wafat, seseorang menemukan di studio-nya selembar kertas di mana ia menulis sebuah catatan kepada murid magangnya, "Menggambarlah Antonio, menggambarlah dan jangan buang-buang waktu!" (19 April 2013) Markus Marlon
Sent by PDS
http://pds-artikel.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar