Kamis, 04 November 2010

Tentang cinta

Tentang Cinta Dalam Kehidupan Kita
Oleh Andrew Ho.

"There is a comfort in the strength of love: 'Twill make a thing endurable,
which else would overset the brain, or break the heart. - Ada kedamaian
dalam kekuatan cinta: 'Mereka (cinta) akan menjadikan sesuatu berjalan
dengan baik, dimana yang lain dapat menyebabkan pusing atau patah hati."
~ William Wordsworth

Pada 23 November 2006 saya diundang dalam sebuah seminar motivasi National
Achievers Congress 2006. Kebetulan dua di antara empat pembicara dalam
seminar tersebut adalah teman lama saya, yaitu Happy S. Tjandra, penulis
buku Motiv-8, dan Darmadi Darmawangsa, penulis buku Fight Like A Tiger, Win
Like A Champion. Sedangkan dua pembicara yang lainnya adalah Tony
Christiansen dari Selandia Baru dan Dwi Krismawan.

Materi motivasi dari pembicara terakhir yang saya sebutkan tadi benar-benar
menginspirasi saya tentang peran cinta dalam kehidupan. Dwi Krismawan
mengungkapkan bagaimana ia terbebas dari jurang keterpurukan dan berhasil
menciptakan kehidupan yang penuh kebahagiaan. Cinta telah berperan sangat
penting dalam kehidupannya.

Sebenarnya cinta begitu penting bagi siapa pun di dunia ini seperti tubuh
memerlukan oksigen. Seorang filosof seperti Plato menyebutkan, "Siapa yang
tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita." Ia
menyatakan begitu penting cinta bagi kehidupan kita. Hanya saja selama ini
kita tak cukup memahami pengertian cinta itu sendiri, karena cinta memiliki
makna yang begitu dalam. Kali ini dari kehidupan Dwi Krismawan kita dapat
belajar memahami unsur-unsur yang selalu ada dalam cinta.

Dwi Krismawan adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi seorang
pilot. Ia berupaya keras untuk mencapai cita-cita tersebut, sampai akhirnya
ia berhasil diterima di Sekolah Tinggi Penerbangan Curug. Tetapi ia
mengalami kecelakaan tragis tiga bulan sebelum diwisuda, tepatnya pada
tanggal 28 Januari 1997. Pesawat jenis FG-10 yang ia piloti bersama sang
instruktur meledak dan hancur setelah menabrak punggung Gunung Gere di Jawa
Barat.

Walaupun berhasil diselamatkan 8 jam kemudian, tetapi keadaan fisik Kris
sudah sangat memprihatinkan. Kedua daun telinganya hilang, dan kedua
kelopak matanya tidak lagi sempurna. Ia harus menjalani 15 kali bedah
konstruksi dan dirawat intensif selama 15 bulan di rumah sakit.

Keadaan Kris yang memprihatinkan dan hampir tidak memiliki masa depan tak
membuat kekasihnya, Bethania Eden, berpaling. Bethania berusaha mencurahkan
perhatian untuk kekasihnya. Ia terus memberikan perhatian agar Kris kembali
sembuh dan memiliki rasa percaya diri.

Saat ini Kris yang tak lagi tampan justru mampu menertawakan dirinya
sendiri. "Saya pernah diundang untuk main film yang berjudul Bangkit dari
Perkuburan. Saya tidak perlu make up (dandanan) lagi! Hemat waktu!"
katanya.

"Sewaktu saya bermain dengan anak saya di tepi kolam air, kedengaran orang
berkata, The Beauty and the Beast (Si Cantik dan Si Buruk Rupa)," imbuhnya.

Menurut Erich Fromm, murid kesayangan Sigmund Freud, cinta mengandung empat
unsur yaitu perhatian, tanggung jawab, rasa saling menghormati, dan
pengetahuan. Bethania benar-benar memiliki unsur cinta yang teramat penting
yaitu perhatian. Ia mencurahkan segenap perhatian kepada kekasihnya sampai
akhirnya Kris kembali memiliki rasa percaya diri tersebut. Perhatian adalah
salah satu unsur yang selalu ada dalam cinta, dan Bethania adalah salah
satu personifikasi yang sudah mampu menunjukkan cinta dalam perbuatannya.

Sementara itu, pada proses pascamasa penyembuhan semula Dwi Krismawan tak
pernah dapat menerima keadaan fisiknya yang hancur. Tetapi Bethania tak
pernah letih memberikan pengertian agar Kris selalu berpikir positif.
Bethania tak pernah menuntut Kris segera menerima keadaannya yang baru. Ia
memahami keadaan Kris yang membutuhkan waktu untuk memulihkan kepercayaan
dirinya dan sangat membutuhkan seseorang yang tulus dan setia mendampingi
dirinya. Sikap Bethania terhadap Kris tersebut merupakan salah satu bentuk
dari unsur cinta. Ia sangat memahami Kris dari segi latar belakang keadaan,
keluarga, apa yang ia butuhkan dan lain sebagainya. "Kalau kamu malu, kamu
akan semakin terpuruk tetapi kamu harus belajar menerima kenyataan, belajar
menerima apa yang telah terjadi dengan besar hati," demikian kata Bethania
membesarkan hati seperti ditirukan Kris sendiri. Cinta dari Bethania
akhirnya menjadikan Kris pribadi yang positif dan motivator yang telah
memberikan banyak inspirasi kepada banyak orang.

Ketika Kris mengalami kecelakaan, sebenarnya Bethania dapat meninggalkan
Kris begitu saja. Apalagi waktu itu Bethania masih cukup muda dan cantik,
status hubungan mereka juga belum menikah, terlebih hubungan asmara mereka
tidak direstui keluarga Kris. Tetapi Bethania memilih untuk tetap
mendampingi Kris dan terus memberinya semangat hidup.

Bethania merasa bertanggung jawab untuk membangkitkan semangat hidup
kekasih yang kemudian menjadi suaminya itu. Ia merasa sudah seharusnya
membantu memulihkan kepercayaan diri pasangannya dengan berbagai cara,
termasuk mengajak Kris jalan-jalan ke pusat-pusat perbelanjaan sekaligus
menemani dan mendorongnya berinteraksi dengan banyak orang.

Sebaliknya, Kris juga sangat mencintai istri dan anak-anaknya. Oleh sebab
itu ia merasa bertanggung jawab untuk membahagiakan mereka dari segi
material, emosional, spiritual dan menata masa depan anak-anaknya sebaik
mungkin. Dari sanalah Kris mampu bangkit, memulai karir sebagai agen
asuransi sampai akhirnya pernah dinobatkan sebagai agen asuransi terbaik
dan kini menjadi motivator yang inspiratif.

Padahal ketika Kris menikah pada tanggal 17 Juli 1999, keadaan ekonomi
keluarganya sangat memprihatinkan karena ia kesulitan mendapatkan
pekerjaan. Beban ekonomi kian berat ketika putra pertama mereka lahir.
Tetapi di tengah deraan kesulitan tersebut, Bethania tetap menunjukkan rasa
hormat terhadap suaminya sebagai kepala rumah tangga sebagai bentuk cinta
kasih dan kesetiaannya.

Dalam sebuah wawancara di majalah Voice, Bethania menyatakan, "Bagaimana
bisa kita setia dan mencintai Tuhan YME yang tidak kelihatan, kalau yang
kelihatan saja tidak bisa kita cintai dan setia." Bethania tetap bangga
pada kelebihan dan menerima kekurangan Kris dengan tulus. Sikap Bethania
yang selalu menghargai pasangan apa pun keadaan pasangannya adalah salah
satu contoh dari unsur yang selalu ada dalam cinta.

Cinta benar-benar berperan penting dalam kehidupan Kris. Cinta kasih
istrinya adalah salah satu daya dorong yang luar biasa untuk menggapai
keberhasilan dan kebahagiaan yang ia miliki saat ini. Begitu pun dalam
kehidupan kita, cinta juga berperan sangat penting terutama cinta yang
mengandung keempat unsur cinta sebagaimana diuraikan di atas. "We are never
so helplessly unhappy as when we lose love. - Kita tak akan pernah begitu
menderita dan putus asa seperti bila kita kehilangan cinta," kata Sigmund
Freud.

Tidak ada komentar: