Senin, 01 November 2010

Nikmatnya jadi pengangguran

Nikmatnya Jadi Pengangguran [Entrepreneur]
Oleh: Victor Asih

Di pagi hari yang sejuk, seperti biasanya saya bersama istri mengantarkan
ke dua putri kecil kami yang cantik dan lucu ke sekolah mereka. Putri yang
bungsu baru saja masuk ke TK A dan putri yang sulung baru saja naik kelas 5
SD.

Setelah mengantarkan mereka sampai di sekolah, maka bebas tugaslah kami
sampai pukul 9.30. Yaitu saat kami harus kembali menjemput sang putri
bungsu di sekolahnya.

"Kita mau pergi ke mana sekarang, Yang?", tanya istri saya dengan lembut
dan suara manja sesaat setelah kami masuk ke dalam mobil.

"Seperti biasa, sarapan pagi yuk. Mau sarapan dimana, Yang?", jawab saya
dengan tersenyum sementara mobil kami meninggalkan tempat parkir.

"Yang, saya sedang ingin makan yamcha.", jawabnya.

"Oke, Yang", sahut saya sambil tersenyum.

Maka meluncurlah mobil kami melintasi jalan layang ke arah utara kota
Bandung. Kami menuju jalan Setiabudi atas, sebuah wilayah di kota Bandung
bagian utara yang berhawa sejuk pegunungan dekat Lembang.

Akhirnya saya membelokkan mobil kami memasuki komplek sebuah hotel yang
asri di jalan Setiabudi. Saya memarkirkan mobil kami di depan pintu sebuah
restoran yang terkenal dengan Yamcha-nya yang lezat.

Yamcha adalah makanan favorit kami berdua untuk sarapan pagi. Sambil
mendengarkan alunan lagu-lagu mandarin yang merdu, kami pun bersantap pagi
di teras restoran yang memiliki pemandangan indah.

Hisit kau goreng, ca sau pau, kay cak, bacang ketan, ubur-ubur telur item,
chao ceu fen kwo, ham soy kok, dan coctail tahu yang terhidang di meja kami
begitu menggugah selera makan. Apalagi ditemani chinesse tea sebagai
minumannya.

Menggunakan sepasang sumpit bambu kami menyantap makanan sepotong demi
sepotong dengan nikmat. Udara pagi pengunungan yang sejuk, pemandangan yang
indah, makanan yang lezat, alunan lagu yang merdu, dan seorang istri yang
cantik menemani sarapan pagi. Lengkap sudah, kenikmatan yang dianugerahkan
Tuhan pagi ini.

"Terima kasih Tuhan.", kata saya dalam hati, mengawali doa sebelum kami
mulai menyantap hidangan.

Sesekali diselingi dengan menghirup seteguk chinesse tea yang hangat dan
beraroma harum. Kami menikmati sarapan pagi sambil berbincang dari hati ke
hati. Terasa begitu nyaman sambil diiringi semilir angin sejuk hawa
pegunungan Bandung Utara.

Sudah sebelas tahun usia pernikahan kami, tidak membuat kemesraan diantara
kami berkurang. Sampai sekarang secara tidak disadari kami masih saling
memanggil dengan sebutan "Sayang" atau "Yang", di mana pun kami berada.
Sama seperti saat kami baru bertemu dan masih dalam status pacaran hampir
dua puluh tahun yang lalu.

Tujuh tahun masa pacaran, lalu tunangan, ditambah sebelas tahun masa
pernikahan tidak membuat kemesraan kami berubah walau pun usia terus
bertambah. Hal yang cukup langka, kata banyak orang di sekitar kami. Kami
sendiri tidak menyadarinya sampai beberapa orang di sekitar kami
berkomentar demikian.

Setelah saya renungkan, "Mengapa hal ini dapat terjadi pada kami?".

Ternyata, salah satunya adalah karena kami memiliki cukup banyak waktu
untuk dinikmati bersama. Kami juga memiliki banyak waktu untuk saling
berkomunikasi satu sama lain. Kami memiliki banyak waktu untuk menikmati
kehidupan, mengantar-jemput anak kami ke sekolah, melakukan hobby kami, dan
berbagai kegiatan lainnya yang menyenangkan.

Sementara banyak pasangan suami istri yang kehilangan begitu banyak waktu
untuk bersama karena berbagai kesibukan kerja yang harus dilakukan. Kami
dapat menikmati kehidupan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kami.
Mungkin hal itu juga yang merupakan salah satu faktor yang membuat kami
selalu tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya.

Mengapa kami memiliki banyak waktu?

Karena kami bukanlah pekerja, tetapi kami adalah pengangguran! Tetapi bukan
pengangguran biasa, karena kami adalah pengangguran entrepreneur!

Kami memiliki beberapa usaha kecil yang telah dapat memberikan passive
income. Kami tidak harus turun tangan sendiri untuk mengerjakan usaha
tersebut saat ini. Tetapi beberapa usaha yang kami rintis beberapa tahun
yang lalu tersebut telah berjalan dengan sendirinya dan dapat menghasilkan
income secara terus menerus untuk kami. Inilah yang disebut dengan passive
income.

Walau pun passive income itu belum bisa membuat kami kaya raya secara
financial saat ini, tetapi telah dapat mencukupi semua kebutuhan kami walau
pun kami tidak bekerja. Sehingga kami tidak harus berjerih-payah lagi
mengejar materi untuk kehidupan kami sehari-hari.

Kebetulan, kami juga tidak pernah bercita-cita menjadi orang yang kaya
secara financial. Kami lebih memilih menjadi orang yang dapat menikmati
kehidupan yang dianugerahkan oleh Tuhan dan menjadi "kaya" secara non
financial, seperti kaya akan kebaikan, kaya akan sahabat, kaya akan waktu
bebas, kaya akan kebahagiaan, kaya akan keharmonisan, dan kaya akan
berbagai hal lainnya yang bersifat non materi. Karena bagi kami, kekayaan
materi hanyalah salah satu dari puluhan kekayaan yang harus dimiliki setiap
orang untuk dapat hidup berbahagia.

Coba anda bayangkan.

Jika saja lebih dari satu juta pengangguran di Indonesia dapat diubah
menjadi lebih dari satu juta pengangguran entrepreneur? Walau pun
entrepreneur skala usaha kecil, dampaknya bagi perekonomian Indonesia akan
luar biasa!

Jika banyak keluarga menjadi entrepreneur, maka akan muncul
keluarga-keluarga yang lebih sejahtera dan relatif lebih berbahagia dalam
kehidupannya. Mereka akan menghasilkan keturunan generasi penerus yang
lebih tangguh karena orang tua akan memiliki banyak waktu untuk membimbing
anak-anaknya.

Ingat, pilar sebuah bangsa adalah keluarga! Keluarga-keluarga yang kokoh
akan menghasilkan masyarakat yang luar biasa. Masyarakat yang luar biasa
akan membentuk bangsa yang hebat luar biasa!

Indonesia di masa mendatang memiliki harapan untuk menjadi bangsa yang
hebat luar biasa! Jika saja keluarga-keluarga kecil yang merupakan elemen
terkecil di masyarakat dapat menjadi keluarga-keluarga yang kokoh. Dan hal
itu bisa diwujudkan mulai dari keluarga anda!

Hidup hanya Sekali!

Masa kecil, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua hanya dialami sekali.
Tidak dapat diulang dan tidak dapat dibeli. Oleh karena itu, jangan
sia-siakan waktu hidup anda hanya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja,
seumur hidup mencari uang, uang, dan uang! Banyak hal yang lebih berharga
daripada uang, salah satu diantaranya adalah waktu. Uang dapat dicari
tetapi waktu tidak dapat dibeli.

Raihlah passive income! Itulah yang selalu saya ajarkan di Sekolah Bisnis
Gratis USB. Sekolah gratis kewirausahaan yang saya dirikan di Bandung untuk
membantu banyak generasi muda untuk belajar mendapatkan passive income
melalui entrepreneurship.

Jadilah entrepreneur! Bukannya pekerja! Itu kalau anda ingin mendapatkan
kualitas hidup anda lebih baik dan menikmati kehidupan ini dengan lebih
menyenangkan.

Saya dan istri saya bercita-cita untuk menciptakan lebih banyak lagi
generasi muda entrepreneur dalam waktu dekat ini sebagai solusi krisis
ekonomi global dan tingginya tingkat pengangguran sarjana. Oleh karena itu
kami bersepakat untuk menggunakan waktu kami yang banyak saat ini untuk
bekerja keras mewujudkan cita-cita kami. Kami akan membimbing sebanyak
mungkin generasi muda intelektual untuk menjadi entrepreneur usaha kecil
dan menengah.

Lebih dari dua ratus mahasiswa ITB, UNPAD, UPI, UNPAR, UNPAS, UIN,
Maranatha, dan berbagai universitas lainnya di Bandung yang saat ini sedang
kami bimbing menjadi entrepreneur secara gratis di Sekolah Bisnis Gratis
USB terasa masih belum mencukupi mengingat tingginya tingkat penggangguran
sarjana saat ini. Kami ingin membantu lebih banyak lagi.

Maka pagi ini kami memutuskan akan menerima permintaan-permintaan membuka
kelas kewirausahaan USB secara gratis di kampus-kampus beberapa universitas
di Bandung yang ingin bekerjasama dengan Sekolah Bisnis Gratis USB. Walau
pun untuk itu waktu kami akan tersita banyak, kami ikhlas berkorban agar
lebih banyak lagi tercipta generasi muda entrepreneur. Mereka yang akan
membentuk keluarga-keluarga yang kokoh di masa mendatang dan menjadi
generasi penerus bangsa ini. Kami berharap agar mereka dapat menjadi
generasi pemimpin dan pengelola negeri ini menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Demikianlah saya menyelesaikan sarapan pagi yang romantis bersama istri
tercinta karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat delapan menit.
Sekarang saatnya untuk kami pergi kembali ke sekolah menjemput putri bungsu
tercinta. Dan berarti selesai pula lah saya mengetik artikel ini di
komputer note book untuk langsung saya kirimkan via mobile modem ke website
populer yang akan menayangkannya.

Jari telunjuk saya menekan tombol "send" bersamaan dengan satu tegukan
terakhir chinesse tea yang nikmat.

*( Victor Asih, Founder Sekolah Bisnis Gratis USB, Mentor Entrepreneur,
Inspirator & Motivator, Software Engineer & Information Technology
Consultant, Kolumnis, Penulis Buku Unik Bestseller "8 Langkah Ajaib Menuju
ke Langit"] Penulis bisa dihubungi melalui email victorasih@yahoo.co.id
atau kunjungi websitenya www.usbschool.com atau blog usbschool.blogspot.com

40 komentar:

Mobil Pengantin mengatakan...

Betul sekali seberapa pun Rezeki yang Allah kasih untuk kita kita harus mensyukurinya................

Awo Rohman mengatakan...

Bersyukurlah dengan rezeki yang Tuhan telah berikan, kalah menang udah biasa. Jadikan moto hidup (bekerja dengan sekuat tenaga, Belajar dengan Sungguh-sungguh, dan melayani dengan suka cita).

Anonim mengatakan...

jd seperti itu, siapa yg tdk mau?wkt adlah sesuatu yg tak dpt dbeli,wkt yg bnyak brsama kluarga adlah sumber kebahagiaan,
Tp apapun yg dberikan Tuhan kpd kita, wajib kita syukuri.

dankur mengatakan...

betul sekali, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga karena waktu yang sudah berlalu tidak akan mungkin dapat diulang.

inesia gustiyati saridi mengatakan...

setelah membaca artikel tsb , saya tergugah untuk bangkit . di zaman sekarang ini memang susah mencari pekerjaan , org yg memiliki keahlian pun belum tentu mendapat pekerjaan .
mudah-mudahan apa yg dialami oleh bpk victor asih yg notaben nya menjadi mentor entrepreneur menimpa terhadap saya . menolong, membantu orang dsb .
maka dr itu saya tidak akan menyianyiakan sekolah gratis di USB ini, saya ingin bangkitttt. . karna masa depan saya ada di tangan dan pundak saya...
go USB GO ENTREPRENEUR......

Dini maria mengatakan...

setelah membaca artikel di atas, saya terinpirasi dengan banyaknya pengangguran-pengangguran di Indonesia,,dengan adanya USB kita mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang kita miliki,
selagi kita bisa LAKUKANLAH semampu kita

DRS mengatakan...

nikmat banget kaya xa klo jadi pengangguran entrepreneur, bisa ngelakuin smua hal dan bisa merasakan hidup lebih indah. saya harap saya bisa jadi pengangguran entrepreneur juga sebelum lulus S1,supaya bisa bahagiain smua orang d sekeliling saya.Amiiin

DRS mengatakan...

nikmat banget kaya xa klo jadi pengangguran entrepreneur, punya banyak waktu untuk ngelakuin apapun dan bisa merasakan hidup lebih indah lgi.saya harap saya bisa jadi pengangguran entrepreneur sebelum saya lulus wsuda S1.Amiiin

Nandang mengatakan...

setuju,memang orang indonesia mikir nya jd karyawan hidup mereka jd tenang,tetapi waktu mereka sedikit,mudah2n setelah masuk USB saya jd pengangguran enterpreneur amin...

Novie Leswandari mengatakan...

Artikel yang bagus banget,sangat memotivasi saya.Memang bener Allah telah memberikan nikmat yang sangat besar,tergantung pilihan kita bagaimana cara mengatur dan menikmatinya supaya hidup itu lebih indah.

dhaman mengatakan...

3 kata untuk artikel ini: hebat luar biasa.sungguh sangat memotivasi saya.mudah2an saya termasuk dalam katerogori tersebut,menjadi seorang penganguran enterpreneur amin.,.,

Dina Valentina mengatakan...

kata "pengangguran" yang memiliki makna negatif telah diubah menjadi positif oleh Pak Victor. excited!!
Pak Victor selalu memberikan contoh dan motivasi kepada orang-orang melalui pengalaman hidupnya, it's so simple!!

tfa mengatakan...

Setelah 2 tahun memutuskan untuk tidak bekerja secara formal, saya merasakan nikmatnya banyak waktu bersama keluarga. Mudah mudahan dengan mengikuti sekolah gratis USB, nikmatnya dapat pasive income bisa tercapai seperti yang dialami P' Victor sekarang.

tfa mengatakan...

Setelah 2 tahun memutuskan untuk tidak bekerja secara formal, saya merasakan nikmatnya banyak waktu bersama keluarga. Mudah mudahan dengan mengikuti sekolah gratis USB, nikmatnya dapat pasive income bisa tercapai seperti yang dialami P' Victor sekarang.

ririn mengatakan...

menyenangkan bisa menjalani hidup seperti itu...saya termotivasi untuk menjadi pengangguran enterpreneur, dengan begitu saya bisa memiliki banyak waktu untu melakukan sesuatu yang jauh lebih bermanfaat

Selvi. Octavera mengatakan...

Luaaaaarrrrr Biasa....
seandainya saja 100 orang dalam setiap lulusan sarjana bisa berfikir demikian, maka Indonesia akan menjadi Negara yang kuat dan kokoh.
Aq..telah lama sekali ingin mengubah kehidupan keluargaku dgn mnjdi seorang enterpreneur..min memiliki usaha,speninggal ayahku,bnyak cibiran n TAWA org yg coba lumpuhkan cita2ku ini..
tapi USB..dan stelah membaca artikel ini,aq kembali optimist bahwa Tuhan telah membuka jalan sedikit demi sedikit untuk kuraih cita2 itu..

saepul zaman mengatakan...

ya allh sungguh keajaiban yang luar biasa dalam kehidupa bapa,,,semoga allah memberikan kepada saya sama seperti yang allah berikan kepada bapa viktor,,yang selalu dibarengi dengan berusaha..

Maya Maharani mengatakan...

"Time is money"....pernyataan tsb sudah tidak berlaku lagi bagi seorang enterpreneur....Enterpreneur sejati mampu membagi & memanfaatkan waktu terutama untuk keluarga..P'Victor motivator terhebat buat semua orang...Semoga akan ada lebih banyak lagi orang seperti P'Victor yang akan membuat bangsa ini maju.....
GO USB....GO ENTERPRENEUR !!!!!!!!

Abdul Faqir mengatakan...

Saya tidak ingin dan tidak perlu kaya (secara finacial)karena hal itu tidak bisa menjamin hidup kita bahagia, malah mungkin sebaliknya!!!
Yang saya ingin dan perlukan adalah hidup cukup (ada),,,misal:kita butuh makan cukup (ada) buat beli nasi. kita butuh pendidikan cukup (ada)biaya untuk kuliah. begitupun untuk hal yang lainnya,…dari hal terekcil sampai yang terbesar sekalipun!!!
Alangkah indahnya hidup ini jika serba cukup dan ada,..(meski tidak perlu kaya).
Ucapan terima kasih saya kepada Yth. Bpk Victor Asih yang telah membukakan celah ubtuk saya berkembang dan menggapai impian saya untuk menjadi manusia yang cukup.semoga dibalas oleh Tuhan segala kebaikannya!!!
GO USB
GO ENTERPRENEUR!!!

Anonim mengatakan...

Hmmm..betapa asiknya bisa spt itu ^^

Benar2 asik bila qta punya kebebasan waktu..tdk terikat jam kantor (sambil membayangkan : betapa banyak waktu yg saya gunakan utk ngantor..bisa 12 jam sehari, alias 1/2 hari. Setengah hari lainnya, bila dipotong waktu tidur..wuff! betapa sedikitnya waktu bebas saya..tragisnya dlm waktu yg sedikit itu saya sdh terlalu lelah utk melakukan aktifitas lain, walaupun hanya sekedar bersosialisasi..fiuuhh!)

Kasian org tua saya, tiap hari ditinggal kerja..sendirian..sepi, tdk ngobrol, tdk jalan2..tdk bisa saya bayangkan bila saya berumah tangga & dikaruniai anak..sungguh tdk sanggup & saya TIDAK MAU bila jam kerja saya masih spt ini. (Hhmmff..usia saya saat ini sdh 31 th..=p)

Saya tau dlm hidup qta harus bekerja, saya sangat bersyukur atas pekerjaan yg boleh saya jalani saat ini, tapi saya juga yakin..bahwa hidup yg seharusnya, yg sdh dirancang oleh Sang Ilahi..bukanlah hidup yg isinya hanya kerja kerja & kerja saja!
Hidup pasti lebih daripada ini! Saya ingin hidup saya berguna..bukan hanya hidup utk diri sendiri saja spt saat ini.

Saya juga sangat bersyukur atas gaji yg boleh saya terima tiap bulannya. Walaupun polanya selalu sama..sedikit ditabung, sedikit utk asuransi kesehatan, sebagian utk keperluan rumah + org tua, bayar kartu kredit & sisanya habis bahkan pas2an buat keperluan pribadi & kebutuhan sehari2.
Mau berelasi butuh uang..mau nolong org lain jg butuh uang..hhmmm..

Dg adanya sekolah bisnis gratis USB ini..menurut saya sungguh luar biasa!
Suatu tekad & tujuan yg mulia, sungguh anugrah yg terwujud melalui Pak Victor Asih didukung keluarga & tim.

Banyak hal yg dpt qta lakukan bagi sesama..(Membayangkan : org2 gila yg berkeliaran di jalanan..dicemooh/ditertawakan/ditakuti/bahkan dilempari batu..mrk tdk permah bermaksud/ingin jd spt itu!, para tuna wisma yg tidur di emperan toko..kedinginan!, org2 cacat yg terlantar..sendirian!, anak2 kecil di jalanan yg dibiarkan meminta2 oleh org tuanya..nantinya mau jd apa!, ya..masih banyak lagi..)
Menurut saya, sekolah bisnis gratis USB ini merupakan salah satu sumbangsih yg besar bagi bangsa qta, Indonesia tercinta. Semoga dapat terus melakukan perpanjangan tangan ^^

Sangat bersyukur diberi kesempatan utk belajar di sekolah bisnis gratis USB. Sangat berharap dapat "lulus" & berkarya ^^

Ayoo belajaarr.. ^^

°◦♥Ǥoϑ ϐlЄss ўoύ♥◦° all

Anonim mengatakan...

setelah membaca artikel ini, bertambah kuatlah keinginan saya untuk menjadi seorang entrepreneur yang sangat sukses supaya saya dapat mempunyai banyak waktu untuk dapat menikmati hidup yang indah bersama keluarga dan orang yang saya cintai..

Anonim mengatakan...

Setuju. Ketika kebutuhan utama sudah tercukupi, manusia bisa fokus pada hal lain. salah satunya keluarga. Saya sangat menyayangkan orang tua yang bekerja dari pagi sampai malam sehingga waktu untuk anak-anak hanya sisanya, itu pun dalam kondisi lelah. Sudah saatnya mengubah pola pikir dari 'bagaimana cara dapat duit' menjadi 'bagaimana bisa membina keluarga sejahtera'.
Go Enterpreneur!

Anonim mengatakan...

setelah saya membaca artikel ini,saya terinspirasi untuk belajar lebih menjadi entrepreneur...
dan mudah mudahan setelah saya masuk USB, saya menjadi pengangguran Entrepreneur..amiiin

GO USB,,GO ENTREPRENEUR..!!

Anonim mengatakan...

Setelah saya membaca artikel di atas sangat luar biasa bisa menjadi suatu inspirasi bagi diri saya ,dan juga mengajarkan tentang arti mensyukuri rejeki yang tuhan berikan,

dan juga artikel diatas menjadi sebuah pencerahan bagi saya dalam menjalani hidup

thanks pak victor
GO USB GO ENTERPRENEUR,

lebih baik menyalankan lilin dari pada mengutuk kegelapan
^_^

riris roisah mengatakan...

sesuatu bangeeettt ...
luar biasa .. !!!
setelah membaca artikel ini membuat saya semakin semangat menjadi entrepreneur sejati ..
terima kasih inspirasinya..
^^
(Riris, peserta USB level 0)

Unknown mengatakan...

LUAR BIASA!!!
SUPER

MAN JADDA WAJADA, MAN JADDA WAJADA, MAN JADDA WAJADA,
yang bersungguh-sungguh dapatlah ia

GO USB"
GO ENTREPRENUER!!!!!!!

Anonim mengatakan...

USB TOP

Megawati R mengatakan...

Artikel yang luar biasa.
Thank to your motivation, SIR. ^-^
Hidup hanya sekali, semoga hidupku ini bisa bermanfaat buat orang lain.
go USB...go Entrepreneur...
Man jadda wa jada.
:):):)
Dan sekarang waktunya MAKE TIME.
YOU WILL NEVER 'FIND' TIME FOR ANYTHING. IF YOU WANT TIME, YOU MUST MAKE IT.
GANBATTE !!!
^_^

Unknown mengatakan...

subhanalloh banyak waktu yang bisa dinikmati ya, memang benar jika kita mengharapkan kaya non financial itu adalah investasi untuk kaya secara financial :D

Unknown mengatakan...

subhanalloh banyak waktu yang bisa dinikmati ya, memang benar jika kita mengharapkan kaya non financial itu adalah investasi untuk kaya secara financial :D

Unknown mengatakan...

indah banget tuh yg jd penggangguran hhiks ,dia punya keluarga bahagia dan selalu menikmati hari harinya dengan penuh senyuman .setiap saat yang selalu mereka rasakan terlihat terasa nyaman sekali dr waktu ke waktu . ia begitulah buah kesuksesan yang bisa mereka nikmati,dan mereka selalu menghabiskan waktu bersama sama setiap harinya yang jarang dimiliki kebanyakan orang . setelah saya membaca artikel ini saya semakin terpacu untuk slalu bkerja keras dan bkerja cerdas agar dapat menggapai mimpi yg saya miliki dan hal tersebut dapat dicapai bila kita mempunyai jiwa entrepreneur sejati .
go..usb..go..entrepreneur

by: Ramdhany surya arifin

Unknown mengatakan...

Wah artikel ini sangat menginspirasi disampaikan dengan bahasa yang ringan mudah di pahami namun mengandung arti dan pesan yang mendalam. Membuka wawasan betapa pentingnya menanamkan jiwa enterpreneur pada diri sehingga memotivasi saya untuk terus belajar dan berlatih menjadi seorang enterpreuner selain itu artikel ini mengubah pola pikir saya yang sebelumnya beranggapan "ya sudah, setelah lulus kuliah nanti yang penting kerja jadi pegawai negri" ternyata menjadi seorang enterpreneur lebih menarik dan menguntungkan dari sekedar menjadi "pekerja" Artikel ini membuat saya semakin terpacu untuk menjadi seorang pembisnis yang handal seperti bapak. Ditambah cerita keluarga bapak yang menggambarkan potret keluarga kecil yang bahagia dan harmonis tentu menjadi dambaan semua orang hal ini dapat diraih dengan salah satu cara yaitu menjadi enterpreneur karena seorang enterpreneur memiliki waktu yang leluasa dan kita lah yg mengendalikan waktu bukan waktu yang mengendalikan kita. Terima kasih pak atas artikel yang bermanfaat ini semoga banyak orang yang dapat terinspirasi dan terbuka wawasannya setelah membaca tulisan bapak.

Asri Nurkarimah mengatakan...

Angan, cita, dan upaya yang luar biasa dalam membenahi juga memperbaiki kualitas generasi mendatang ke arah yang positif. Memberikan pesan dan harapan penting bagi pembaca untuk open mindset dalam mencukupi kebutuhan hidup secara mandiri tanpa lupa ucap syukur pada Yang Maha Kuasa. Tuhan mengerti dan peduli persoalan yang kita alami, keberkahan berbagi ilmu takkan pernah pudar selama kita hidup atau bahkan sampai kita mati, semua yang kita lakukan untuk orang lain kan dibalasNya berkali lipat yang sesungguhnya akan kembali untuk kita sendiri. Terima kasih untuk tebaran manfaat yang tiada pernah berhenti mengalir, semoga kebahagiaanmu menjadi bahagiaNya juga untuk lebih dekat bahkan lebih dekat dari denyut nadi.

gian rasyiddin mengatakan...

artikelnya bagus untuk menginspirasi para pemuda di Indonesia untuk menjadi entrepreneur muda, karena dengan jadi entrepreneur kita mempunyai keuntungan lebih karena selain mendapat penghasilan lebih kita juga bisa membuka lapangan kerja bagi orang-orang di sekitar kita.
GO ENTREPRENEUR

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Setelah saya membaca artikel, saya mengambil pelajaran bahwa rezeki memang sudah ada yang mengatur dan sudah dicukupnya oleh Allah untuk hambanya namun bagaimana kita dapat menggapai rezeki tersebut serta bagaimana cara kita mensyukuri rezeki pemberian dari Allah. Saya melihat bahwa penulis untuk mencapai “pengangguran” entrepreneur bukanlah hal yang mudah. Melainkan butuh perjuangan dan tekat yang besar, hal tersebutlah yang menjadi motivasi bagi saya untuk terus semangat mencapai cita-cita in shaa Allah. Serta jika saja pola pikir masyarakat Indonesia dapat dirubah dan ditanamkan nilai-niai entrepreneur didalam diri mereka agar tidak ada lagi yang namanya “penggangguran” di Indonesia.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Artikel ini sangat menginspirasi dan memotivasi untuk tidak hanya sekedar menjadi seorang pekerja dan mengharapkan gaji dari orang lain tetapi mendidik kita untuk menjadi seorang entrepreneur yang dapat memberikan banyak manfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita. Sekarang saya semakin mengukuhan hati untuk jadi entrepreneur sejati. Dari artikel ini juga dapat di ambil pelajaran bahwa waktu yang diberikan oleh Tuhan kepada kita bukanlah untuk disia-siakan tetapi untuk kita manfaatkan sebaik mungkin dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas semua yang telah diberikanNya kepada kita.
Terima kasih atas postingannya yang sangat bermanfaat, semoga kisah-kisahnya dapat terus menginspirasi.
Ditunggu postingan selanjutnya.

Unknown mengatakan...

Mungkin menjadi seorang pegawai negeri ataupun swasta adalah suatu kesenangan bagi sebagian orang. Mengapa? karena seorang pegawai bukanlah seorang pengangguran. Tapi akan lebih menyenangkan jika memutuskan rantaian pengangguran terutama di Indonesia. Artikel ini sangat memotivasi untuk menjadikan kita sebagia seorang enterpreneur yang memutus rantai pengangguran.
Dari artikel ini juga kita dapat mengambil pelajaran, bahwa kebahagian tidak hanya didapat dari kekayaan financial tetapi juga dari kekayaan hati, kaya akan kebaikan, kaya akan sahabat, kaya akan waktu bebas, kaya akan kebahagiaan, kaya akan keharmonisan, dan kaya akan berbagai hal lainnya yang bersifat non materi.
SEMANGAT !!!

fauziah hanifah mengatakan...

Awalnya saya heran membaca judul artikel nikmatnya jadi pengangguran mungkin bukan hanya saya orang lainpun heran, apa nikmatnya?dimana nikmatnya? Setelah saya baca ternyata memang nikmat pengangguran ya tapi bukan sekedepar pengangguran tapi pengangguran entrepeneur! Semoga saya pribadi dan teman2 yang lain bisa mengikuti jejak pak viktor. Dan semoga pak viktor bisa menjadi orang yang bisa terus menebar kebaikan