Teman-teman semuanya, sering kali kita terlalu cepat & tergesa-gesa
menghakimi atau menghukum orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya, hanya
karena tidak sesuai dengan persepsi atau rencana kita bahkan kita tidak
sadar bahwa kita telah menyakiti orang yang kita sayangi.
Kita memang perlu terus belajar sebelum terlambat, salah satunya dari kisah
di bawah ini :
Kisah Nyata di musim yang dingin, seperti termuat dalam Xia Wen Pao, 2007.
Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun,
Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan
menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan
membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil
lain. masa kecilnya hilang karena utk membantu mencari nafkah demi
kelangsungan hidup sehari-hari.
Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat
keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei
menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang
dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci
dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan. Putrinya benar-benar
tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan
teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.
Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk
menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan
niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk
makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan
dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi
pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar dan tidak tahu
diri !
Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu
tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan
sudah tidak bernyawa. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan
menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera,
Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah.
Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil
meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari
tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil tsb, dia membukanya :
Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan
mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih
berantakan namun tetap terbaca :
Isi tulisan tersebut adalah sebagai berikut :
*** ~ Hi..hi..hi. . mama pasti lupa.
Hari ini hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk
hadiah buat mama.
Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama
selamat ulang tahun."*
Aku tetap sayang sama mama.....daaaag mama.............***
------------ -------
Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita,
karena persepsi kita belum tentu benar adanya.
Take time to THINK. It is the source of power
Take time to READ. It is the foundation of wisdom
Take time to be QUIET. It is the opportunity to seek God
Take time to DREAM. It is what the future is made of
Take time to PRAY. It is the greatest power on earth....... ..
Source : The ESQ book........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar