(M o t i v a s i)
Ada seorang orator yang berpidato di atas podium dengan penuh semangat dan berkobar-kobar. Para pendengar tersihir dengan apa yang dikatakan. Mereka sangat antusias mendengarkan pidato singa podium itu.
Antusias! Adalah sebuah kata yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Bahkan saya pernah naik angkot (angkutan kota) dan di sana sang sopir berkata kepada saya, si penumpang, "Sobat, antusiasme terhadap FaceBook sekarang besar sekali ya?" Kemudian saya pun menjawab, "Iya benar. Jika setiap orang memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pekerjaannya masing-masing, maka dunia ini menjadi indah sekali." Di sini antusiasme diartikan sebagai minat besar terhadap sesuatu: kegairahan, gelora semangat, passion.
Antusiasme para prajurit sangat tergantung dari komandannya. Dan seorang komandan yang tukang komando itu adalah orang yang pertama-tama pemberi antusiasme. Buku yang berjudul The Best of Chinese Wisdom tulisan Leman, menceriterakan tentang strategi sang komandan, bahkan jendral. Melihat para tentara dalam kondisi lelah, akhirnya Cao Cao – penguasa Wei dan jendral yang sangat disegani – memerintahkan mereka untuk beristirahat. Ketika para prajurit sangat kehausan, ia menemukan sebuah ide. Ia membisikkan sesuatu kepada salah seorang prajutinya. Sesuai instruksi, prajurit tersebut pun berangkat menunggang kuda. Tidak lama kemudian, ia kembali dengan berita, "Ada kabar baik. Ada kabar baik. Di sana ada pohon plum, buahnya besar-besar!!" Mereka dengan bersemangat langsung berdiri dan berangkat mengikuti prajurit yang membawa berita tersebut. Mereka tidak menemukan buah plum. Namun antusiasme yang dimunculkan oleh keinginan menikmati buah plum itu telah membuat mereka berdiri, bergerak dan berjalan serta akhirnya berhasil membawa mereka ke daerah yang tidak lagi gersang dan tandus (hlm. 99 – 100).
Orang menjadi antusias dengan membayangkan atau memimpikan sesuatu yang hendak dicapai. Bahkan George Lucas (lahir tahun 1944, sutradara Star Wars dan Pencipta Trilogi Indiana Jones) pernah mengatakan bahwa impian itu sangat penting. Katanya lagi, "Kita tidak bisa berbuat apa-apa sebelum membayangkannya." Seorang karyawan muda yang membayangkan sebagai direktur perusahaan akan lebih antusias daripada mereka yang tidak memimpikan masa depannya. Bukankah orang tidak akan pernah bisa "terbang" kalau Wright bersaudara ( Orville Wright: 1871 – 1945 dan Wilbur Wright: 1867 – 1912) tidak pernah membayangkan untuk menerbangkan manusia?
Dari berbagai motivator yang ada, Norman Vincent Peale (1898 – 1993) adalah salah seorang yang suka menggunakan kata-kata antusias. Dalam bukunya yang berjudul Enam Sikap Pemenang, ia menuliskan antusiasme dalam hidup sehari-hari. Peale mensitir kata-kata William Danforth (1870 – 1955), seorang pemimpin bisnis terkenal, "Setiap pagi berdirilah tegak. Lalu pikirkanlah hal-hal yang tegak dan yang besar. Lalu keluarlah dan berbuatlah kebesaran. Lakukan itu, maka sukacita akan mengalir kepada Anda. Sebarkanlah antusiasme sepanjang hari dan pada malam harinya Anda memiliki simpanan sukacita yang melimpah…" (hlm. 38).
Antusias itu sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yanani, en-theos yang artinya di dalam Tuhan. Paulus dalam surat nya kepada orang-orang Kolose menulis, "Dalam segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita" (Kol 3: 17).
(Sudah dipublikasikan di Tribun Manado)
Rabu, 17 Juli 2013 Markus Marlon
Sent by PDS
http://pds-artikel.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar