Minggu, 09 September 2012

Sabar

SABAR
(Sebuah Percikan Permenungan)
 
          Film yang  berjudul The Vow garapan Michael Sucsy,  mengisahkan dua sejoli: Leo (Channing Tatum) dan Paige  (Rachel McAdams) sebagai  sepasang suami istri yang amat  harmonis. Karena sebuah kecelakaan yang fatal, mengakibatkan istrinya menderita amnesia (hilang ingatan). Bahkan dia juga tidak ingat bahwa dirinya adalah suami Leo. Berbulan-bulan, Leo "membimbing" Paige untuk menemukan dirinya kembali. Tentu saja yang dibutuhkan Leo adalah kesabaran, kesabaran dan kesabaran. Pepatah Latin yang berbunyi, "patientia vincit omnia"  (kesabaran mengalahkan segalanya),  tepat jika disandangkan kepada Leo. Akhir dari kisah nyata tersebut, Leo bisa mengajak kembali istrinya di rumahnya dan memiliki dua orang anak.

          Sikap-sikap hidup manusia yang  tidak sabar rupanya sering kita jumpai dalam hidup sehari-hari.  Ketika sedang mengendarai mobil kemudian dilambung oleh yang lain,  kadang terdengar makian karena tersinggung. Gara-gara uang Rp. 10.000,00 orang bisa baku bunuh. Orang salah bicara sedikit, terjadi salah paham dan menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Orang Jawa memiliki ungkapan  "dowo ususe"  yang artinya panjang ususnya, panjang sabar.  Orang yang kurang sabar atau mudah marah itu diistilahkan sebagai orang yang pendhek ususe atau pendhek sumbune.  Seseorang yang memiliki sumbu pendek, tentu saja mudah tersulut  oleh api. Orang bisa mengamuk jika harapannya tidak dipenuhi dengan merusak fasilitas-fasilitas publik. Rupanya orang Inggris terkesan dengan istilah amuk ini, sehingga kata amuk itu dimasukkan dalam perbendaharaan kata ( vocabularium) . Bangsa Indonesia menyumbangkan kata amok itu ke dalam kancah internasional.

          Bahkan budaya antri atau mengurus adminstrasi di kantor-kantor, juga tidak ada kesabaran. Mereka ingin segera mendapatkan KTP atau SIM misalnya,  dengan cara "menembak".  Menurut Koentjaraningrat (1923 – 1999),  mental menerabas adalah nafsu untuk mencapai tujuan secepat-cepatnya tanpa banyak berusaha secara bertahap dari awal hingga akhir. "Sikap mental ini diikuti pula oleh sifat-sifat buruk lainnya, seperti tidak berdisiplin, suka mengabaikan tugas yang diberikan dan meremehkan kualitas serta tidak peduli pada aturan-aturan yang berlaku," tuturnya.

          Aesop (± 620 – 564 seb. M), pendongeng fable dari Yunani Kuno, ratusan tahun lalu  menulis dongeng yang berjudul, The goose and the golden eggs. Kisah ini  merupakan permenungan bagi manusia yang tidak sabar menunggu angsa yang bertelur emas setiap hari. Karena tidak sabar  menunggu, disembelihlah angsa tersebut. Pemilik angsa itu berpikir bahwa di dalam tubuh angsa itu terdapat banyak telur. Tetapi yang ditemui adalah ketiadakaan telur emas-telur emas tersebut. Orang ini telah membunuh modal utama, karena tidak sabar menunggu "bunga" yang didapat setiap bulannya.

          Kesabaran Tuhan  dapat kita lihat pada perumpamaan lalang di antara gandum. Pada waktu itu, kebun gandum dipenuhi dengan lalang. Tuan tanah berkata, "Biarkanlah keduanya tumbuh bersama-sama sampai waktu menuai" (Mat. 13: 30).  Tuhan begitu sabar terhadap umat-Nya. Dan akhirnya, kita bisa  belajar bersabar dari Rasullulah.  Alkisah, ketika Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya, Ali berjalan bersama-sama, ada seorang pria yang kemudian menghina Ali dengan kata-kata kasar. Ali yang bernama asli Haydar bin Abu Thalib itu tidak tahan kemudian membalas perlakuannya.  Namun sang Nabi meninggalkan dia.

          Kemudian, ketika Ali berjumpa sang Nabi, ia menggerutu, "Mengapa Rasullulah pergi dan meninggalkan saya sendirian menghadapi penghinaan tadi?" Nabi Muhammad pun menjawab, "Sahabatku, ketika orang berwatak kasar itu menghina engkau dan engkau diam, ada sepuluh malaikat melindungi engkau dan berpihak padamu. Tetapi ketika engkau mulai berbalik dan menghina, malaikat-malaikat itu meninggalkan engkau dan begitu juga Saya memutuskan untuk meninggalkan engkau" (10 September 2012).

Markus Marlon
"Biara Hati Kudus"
Jl. Raya Pineleng KM. 9
PINELENG – MANADO
95361
 
Sent by PDS
http://pds-artikel.blogspot.com

Tidak ada komentar: