Kamis, 10 Juli 2008

Racun Penyembuh

Racun Penyembuh

Seorang gadis bernama Lili menikah dan tinggal bersama suami dan ibu mertua.
Dalam waktu singkat, Lili menyadari bahwa ia tidak dapat cocok dengan ibu
mertuanya dalam segala hal. Kepribadian mereka berbeda, dan Lili sangat
marah dengan banyak kebiasaan ibu mertua. Lili juga dikritik terus-menerus.
Hari demi hari, minggu demi minggu, Lili dan ibu mertua tidak pernah
berhenti konflik dan bertengkar. Keadaan jadi tambah buruk, karena
berdasarkan tradisi Cina, Lili harus taat kepada setiap permintaan sang
mertua.

Semua keributan dan pertengkaran di rumah itu mengakibatkan suami yang
miskin itu ada dalam stress yang besar. Akhirnya, Lili tidak tahan lagi
dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dan dia memutuskan untuk
melakukan sesuatu.

Lili pergi menemui teman baik ayahnya, Mr Huang, yang menjual jamu. Lili
menceritakan apa yang dialaminya dan meminta kalau-kalau Mr Huang dapat
memberinya sejumlah racun supaya semua kesulitannya selesai.

Mr Huang berpikir sejenak dan tersenyum dan akhirnya berkata, Lili, saya
akan menolong, tapi kamu harus mendengarkan dan melakukan semua yang saya
minta.

Lili menjawab, "Baik, saya akan melakukan apa saja yang anda minta." Mr
Huang masuk kedalam ruangan dan kembali beberapa menit kemudian dengan
sekantong jamu.

Dia memberitahu Lili, "Kamu tidak boleh menggunakan racun yang bereaksi
cepat untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena nanti orang-orang akan
curiga. Karena itu saya memberimu sejumlah jamu yang secara perlahan akan
meracuni tubuh ibu mertuamu. Setiap hari masakkan daging babi atau ayam
kesukaannya dan kemudian campurkan sedikit jamu ini. Nah, untuk memastikan
bahwa tidak ada orang yang mencurigaimu pada waktu ia meninggal, kamu harus
berhati-hati dan bertindak dangan sangat baik dan bersahabat. Jangan
berdebat dengannya, taati dia, dan perlakukan dia seperti seorang ratu".
Lili sangat senang. Dia kembali ke rumah dan memulat rencana pembunuhan
terhadap ibu mertua.

Minggu demi minggu berlalu, dan berbulanbulan berlalu, dan setiap hari, Lili
melayani ibu mertua dengan masakan yang dibuat secara khusus. Lili ingat apa
yang dikatakan Mr Huang tentang menghindari kecurigaan, jadi Lili
mengendalikan emosinya, mentaati ibu mertua, memperlakukan ibu mertuanya
seperti ibu-nya sendiri dengan sangat baik dan bersahabat.

Setelah eman bulan, seluruh rumah berubah. Lili telah belajar mengendalikan
emosinya begitu rupa sehingga hampir-hampir ia tidak pernah meledak dalam
amarah atau kekecewaan. Dia tidak berdebat sekalipun dengan ibu mertua-nya,
yang sekarang kelihatan jauh lebih baik dan mudah ditemani.

Sikap ibu mertua terhadap Lili berubah. Dia mulai menyayangi Lili seperti
anaknya sendiri. Dia terus memberitahu teman-teman dan kenalannya bahwa Lili
adalah menantu terbaik yang pernah ditemuinya. Lili dan ibu mertuanya
sekarang berlaku sepertu ibu dan anak sungguhan. Suami Lili sangat senang
melihat apa yang telah terjadi.

Satu hari, Lili datang menemui Mr. Huang dan minta pertolongan lagi. Dia
berkata, "Mr Huang, tolonglah saya untuk mencegah racun itu membunuh ibu
mertua saya. Dia telah berubah menjadi wanita yang sangat baik dan saya
mengasihinya seperti ibu saya sendiri. Saya tidak ingin dia mati karena
racun yang saya berikan".

Mr. Huang tersenyum dan mengangkat kepalanya. "Lili, tidak usah khawatir.
Saya tidak pernah memberimu racun. Jamu yang saya berikan dulu adalah
vitamin untuk meningkatkan kesehatannya. Satu-satunya racun yang pernah ada
ialah didalam pikiran dan sikapmu terhadapnya, tapi semua sudah lenyap oleh
kasih yang engkau berikan padanya".

Renungan :
Teman, pernahkah engkau menyadari bahwa sebagaimana perlakukanmu terhadap
orang lain akan sama dengan apa yang akan mereka lakukan terhadap kita ?
Pepatah China berkata : Orang yang mengasihi orang lain akan dikasihi.


Sumber : Unknown

Tidak ada komentar: