Rabu, 16 Juli 2008

ADA LAZARUS DISINI

ADA LAZARUS DISINI

Ada seorang yang kaya, berkuasa dan sukses. Namun dengan segala hartanya
itu, dia tak pernah puas atau bahagia, bahkan yang dia alami setiap saat
adalah kesedihan, kecemasan dan kekhawatiran. Suatu saat Tuhan
memperkenankan dia berjumpa dengan seorang bijaksana. Setelah mereka
berbicara, orang ini membawa dia ke depan jendela dan menyuruh dia mamandang
lewat kaca dan jendela itu. Kemudian dia bertanya kepadanya, "Apakah yang
engkau lihat ?"
"Aku melihat orang-orang dan beberapa anak-anak kecil," sahutnya.
"Baik," lanjut orang bijak sambil membawanya ke satu tempat lagi dimana dia
disuruh berdiri di depan kaca cermin.
"Nah sekarang katakanlah apa yang kau lihat."
Dengan agak kesal dia menjawab, "Ya jelaslah aku melihat diriku!"
"Menarik bukan ? Jendela dan cermin itu sama-sama dibuat dari kaca. Tetapi
bagian belakang dari kaca cermin itu ditutupi
dengan perak. Dan karena warna perak itulah kau tidak melihat lagi
orang-orang lain....kau melihat hanya dirimu sendiri!"

Memang jika manusia menutupi diri dengan "perak" - kekayaan dan harta
duniawi - dia tak akan pernah puas atau bahagia.
Yang ada hanya kesedihan, kecemasan dan kekhawatiran sebab kamu akan
berhenti memikirkan orang lain dan hanya melihat
diri sendiri! Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain
halus, dan setiap hari ia bersuka ria dalam kemewahan. Bahwa dia orang kaya,
berkuasa dan sukses bukanlah masalah, melainkan bahwa gaya hidupnya itu
telah memisahkannya dari sesama. Dia sendiri tidak sadar akan kehadiran
Lazarus. Dia sama sekali tidak sadar bahwa Lazarus membutuhkan bantuannya!
Kekayaannya itu mengaburkan penglihatannya sehingga ia terlupa akan
kemiskinan dan
penderitaan di sekitarnya!

Tidak mudah untuk menemukan keseimbangan dan melibatkan diri dengan masalah
atau kesulitan orang lain. Sejauh manakah
kita bisa dan harus melibatkan diri ? Bolehkah kita cuek saja ? Tuhan tidak
memberi jawaban-jawaban yang mudah. Tapi Dia memberikan kepada kita suatu
cerita tentang seorang kaya dan seorang miskin. Dan di dalam perumpamaan
itu, saat si orang kaya menganggap si orang miskin tak ada, ia kehilangan
nyawanya! Sadarkah kita akan kehadiran Lazarus di sekitar ? Mungkinkah kita
juga kehilangan nyawa kita.

Diambil dari buku Tuhan beserta Kita

Tidak ada komentar: