Kamis, 30 Juni 2011

KESABARAN

KESABARAN

Guru Buddhis yang terkenal dari India diundang ke Tibet untuk membeberkan
Dharma. Guru ini membawa serta seorang laki-laki yang tidak hanya bawel dan
tidak bertanggung jawab, tetapi juga merupakan tukang masak yang jelek.
Setelah mengamatinya beberapa waktu, orang-orang Tibet mendekati sang Guru
dan berkata dengan penuh hormat, "Mengapa Guru begitu tenggang rasa dengan
tukang masak yang tidak berguna itu. Ia kelihatannya cuma menimbulkan
masalah, alih-alih membantu Guru. Mengapa Guru tidak pulangkan saja. Kami
akan dengan senang hati melayani Guru." Sang Guru tersenyum dan menjawab,"Ah
kalian tidak mengerti. Ia bukan pelayanku, tapi ia guruku." Orang-orang
Tibet kaget dan memohon penjelasan, "Kenapa bisa begitu?" Sang Guru
menjelaskan, "Kalian lihat, perangainya yang rewel dan tidak menyenangkan
itu telah mengajariku untuk bersikap sabar dan bertenggang rasa setiap
hari. Karena itulah aku menghargainya."

"Percikan Hati"
Skolastikat MSC
Pineleng - Manado, 15 Mei 2011
Markus Marlon MSC

Tidak ada komentar: