Minggu, 15 November 2009

Apakah Cinta itu ?

*APAKAH CINTA ITU ?*

*"Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yoh 15:12)*

*Apakah cinta itu?*
Lihatlah bunga mawar. Mungkinkah bunga itu mengatakan,
"Saya akan memberikan keharumanku kepada orang baik dan tidak
kepada orang jahat"? Dapatkah anda membayangkan sebuah
lampu menolak bersinar karena akan dipakai oleh orang jahat?
Lampu dpt melakukannya hanya kalau ia berhenti menjadi lampu.
Dan lihatlah bagaimana sebatang pohon tanpa pilih-kasih
memberikan tempat berteduh bagi setiap orang, baik dan buruk,
tua dan muda, tinggi dan rendah; kepada binatang, manusia,
dan setiap makhluk hidup, bahkan kepada orang yang siap-siap
menebangnya.

Jadi, *inilah sifat pertama dari cinta, tidak membeda-bedakan.* Itulah
sebabnya, mengapa kita didorong untuk menjadi seperti Allah
"yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang
baik dan menurunkan hujan bagi orang yg benar dan orang yang
tidak benar; karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti
Bapamu yang di surga adalah sempurna." Renungkanlah dengan penuh kekaguman
kebaikan bunga mawar, lampu, dan pohon yg
demikian sempurna, karena dari situlah anda mendapatkan
gambaran mengenai cinta.

Apa yang perlu kita lakukan agar dapat memiliki cinta yang seperti
itu? Apa saja yang anda lakukan hanya akan menimbulkan rasa
terpaksa, diperalat, dan kepura-puraan karena cinta tidak dapat
dipaksakan. *Tidak ada yang dapat anda lakukan. Akan tetapi,
ada yang dapat anda lepaskan.* Amatilah perubahan besar yang
terjadi saat anda berhenti melihat orang-orang itu sebagai baik dan
buruk, kudus dan pendosa dan mulai melihat mereka sebagai tidak
sadar dan tidak tahu. Anda harus melepaskan kepercayaan palsu
yang mengatakan bahwa orang dapat berbuat dosa dalam
kesadaran. Tak seorang pun dapat berbuat dosa dalam terang
kesadaran. Dosa terjadi dalam ketidaktahuan, bukan dalam
kebencian seperti yang kita pikirkan. "Bapa, ampunilah mereka
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Melihat ini
berarti mendapatkan sifat cinta yang tidak membeda-bedakan yang
secara mengagumkan ada dalam bunga mawar, lampu dan pohon.

*Sifat cinta yang kedua adalah cuma-cuma atau tanpa pamrih.*
Seperti pohon, mawar dan lampu, cinta memberi dan tak meminta
balas jasa. Betapa kita memandang rendah pria yang memilih
istrinya bukan berdasarkan sifat yang dimiliki calon istri tetapi
berdasarkan jumlah uang yang dibawanya sebagai mas kawin.
Pria semacam itu hanya mencintai keuntungan finansial yang
dibawa wanita itu, bukan mencintai wanitanya. Apakah cinta anda
berbeda, bila anda sendiri mencari teman yang memberikan
kepuasan emosional dan menghindari yang tidak; bila anda
bersikap baik kepada orang2 yang memenuhi keinginan dan
harapan-harapan anda dan bersikap negatif atau tidak acuh
terhadap mereka yg tidak? Dalam hal ini juga hanya ada satu yang
perlu anda perbuat untuk mencapai cinta yang tanpa pamrih itu,
yakni dengan jalan membuka mata dan melihat. Cukup melihat saja,
menyingkapkan apa sesungguhnya yang selama ini anda sebut
cinta: apakah hanya sebagai kamuflase atau egoisme dan
keserakahan anda saja. Dengan melihat, anda mengambil langkah
besar ke dalam cinta yang tanpa pamrih.

*Sifat ketiga cinta, ketidaksadaran diri*. Cinta begitu bahagia
dengan mencintai sehingga tidak sadar akan dirinya. Seperti lampu
yang senantiasa bersinar tanpa peduli bermanfaat atau tidak.
Seperti bunga mawar yang menebarkan keharumannya begitu saja
tanpa peduli ada atau tidak adanya orang yang mencium
keharumannya. Seperti pohon yang memberikan keteduhan.
Cahaya, keharuman, dan keteduhan ada bukan karena ada
manusia atau mati bila tidak ada manusia. Mereka ini, seperti jg
cinta, lepas dari manusia. Cinta begitu saja ada, tanpa perlu
memiliki objek. Mereka pun begitu saja ada, terlepas apakah
mereka menguntungkan seseorang atau tidak. Jadi, mereka tidak
mempunyai kesadaran akan mendapatkan nilai atau berbuat baik.
Tangan kiri mereka tidak sadar akan apa yg dilakukan oleh tangan
kanan. "Tuhan, kapan kami melihat Engkau lapar atau haus dan
kami menolongMu ?"

*Sifat terakhir dari cinta adalah bebas. *Saat paksaan,
kendali atau konflik muncul, cinta mati. Pikirkan bagaimana mawar,
pohon dan lampu membiarkan anda sungguh2 bebas. Pohon tidak
akan berusaha menarik anda ke dekatnya untuk berteduh biarpun
anda berada di bawah terik matahari. Lampu tidak akan
memaksakan cahayanya biarpun anda sedang terseok-seok dalam
kegelapan. Pikirkan sejenak saat-saat ketika anda menyerah pada
paksaan dan kendali orang lain karena ingin bertindak sesuai
dengan harapan mereka dalam usaha membeli cinta dan
penerimaan dari mereka, atau karena anda takut kehilangan
mereka. Setiap kali anda menyerah pada kendali dan paksaan,
anda merusak kemampuan kodrati anda untuk mencintai,
karena anda hanya dapat melakukan apa yg orang lain - dengan
seijin anda - lakukan terhadap diri anda. Oleh karena itu,
renungkanlah semua kendali dan paksaan dalam hidup anda.
Kiranya permenungan itu sendiri akan menghancurkan kendali dan
paksaan. Saat paksaan dan kendali itu hilang, kebebasan akan
muncul. Kebebasan adalah kata lain untuk cinta..


*Dikutip dari buku karya Rm.Anthony de Mello, SJ.:
"Dipanggil Untuk MENCINTA - kumpulan renungan"*

Sabtu, 14 November 2009

Renungan akhir pekan

Berlari di tempat

Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumahMu yang dipapani
dengan baik, sedang rumah ini tetap menjadi reruntuhan ? - Hagai 1 : 4

Banyak teman saya sedang giat-giatnya join dalam klub kebugaran. Dalam
sehari bisa ikut 3-4 kelas sekaligus.
"Biar perut jadi 'six pack', plus sambil cuci mata," kata mereka. Lagipula,
kesehatan adalah investasi masa depan. Saya terheran-heran dengan kekuatan
fisik mereka. Namun bila diajak ke persekutuan doa atau kelompok sel,
mulailah
jurus-jurus 'mengelak' dikeluarkan.
"Ya ampun, ngapain sih serius-serius ghetoo..? Hidup sudah susah, masak
mesti ngurusin ayat-ayat Kitab Suci?"

Setelah lelah berpikir di kantor, memang tidak ada yang salah dengan
bersantai atau rileks dengan mengikuti klub kebugaran, jalan-jalan, nonton
dan lainnya. Hidup harus seimbang antara bekerja dan bersenang-senang, kata
motto : Work Hard, Play Hard. Namun hati-hati bila kehidupan rohani kita
tidak dijaga dengan baik. Nabi Hagai menubuatkan : Kamu menabur banyak,
tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kamu makan, tapi tidak sampai kenyang,
minum tapi tidak sampai puas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja
untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Hagai 1 : 6.

Pernahkah kita merasakan hidup seperti berlari di atas sebuah tread mill,
alias berlari di tempat ?
Kita bekerja dan mengumpulkan uang, namun kerohanian terasa kering, bosan,
bahkan tidak tahu untuk apa kita hidup ?
Cobalah hentikan sejenak rutinitas Anda. Ambil waktu untuk berdua dengan
Penciptamu. Rasakan kehadiranNya dalam nafasmu. Bacalah satu perikop dalam
Kitab Suci. Resapkan berulang-ulang. Lakukan Lectio Divina setiap hari.
Dijamin, Anda bukanlah pribadi yang sama lagi. Prioritas hidup Anda akan
berubah. Ada 'sesuatu' hal yang jauh di atas kesenangan dan kebugaran fisik
semata.

(Lie)

Apakah saya hanya 'berlari di tempat yang sama' dalam kehidupan saya ?

Senin, 09 November 2009

KEMBANG BAKUNG

KEMBANG BAKUNG <http://www.facebook.com/note.php?note_id=88421967964>

Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah.
Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya.
Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh
guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha,
namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai.
Ia menjadi benci akan teman-temannya.
Ia membenci gurunya.

Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya:
'Pernahkan engkau memperhatikan kembang bakung
milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?'
Anak itu menggelengkan kepala.

'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir
hari kembang bakung tersebut akan layu dan mati.
Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik,
ia telah memancarkan keindahannya.'
Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan
dengan penuh hati.

'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama.
Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama
walau kadang tak dihiraukan orang.
Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau
tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih
bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa
dalam hidupnya ia cuman punya satu misi yakni
memberikan keindahan.'
Anak itu memahami maksud ibunya.

___________
-Kembang bakung seorang guru yang mengajar :
"Hidupmu ada di telapakmu sendiri, bukannya dalam genggaman tangan orang
lain".

Rabu, 04 November 2009

Jadilah Seperti Elang: Kisah inspiratif

Jadilah Seperti Elang

Tidak ada seorang pun yang dapat membuatmu melayani pelanggan dengan lebih
baik. Itu karena pelayanan yang baik adalah sebuah PILIHAN ..

Harvey Mackay, menceritakan sebuah kisah tentang seorang pengemudi taksi
yang membuktikan hal ini.

Suatu hari ia sedang mengantri menunggu taksi di sebuah airport. Ketika
sebuah taksi mendekat hal pertama yang ia perhatikan adalah keadaan taksi
tersebut yang tampak sudah digosok hingga mengkilap. Pengemudi taksi yang
terlihat sangat rapi dalam kemeja putih, dasi hitam dan celana panjang
hitam tersebut keluar dan memutari taksi tersebut untuk membukakan pintu
untuk Harvey.

Dia memberi temanku sebuah kartu yang telah dilaminating dan berkata: "Saya
Wally, supir anda. Selagi saya memasukan barang-barang anda ke bagasi, saya
harap anda bersedia untuk membaca pernyataan misi saya."

Harvey mengambil dan membaca kartu tersebut.

Di sana tertulis :
Pernyataan Misi Wally : "Untuk mengantarkan penumpang saya ke tempat tujuan
mereka dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang
bersahabat".

Hal ini sempat membuat Harvey terkejut. Terutama ketika ia menyadari bahwa
keadaan di dalam taksi tersebut persis sama dengan tampak luarnya. Bersih
tanpa noda!

Sambil mengemudi, Wally berkata, "Apakah anda mau segelas kopi? Saya
memiliki satu thermos kopi biasa dan satu decaf." Sambil bercanda teman
saya berkata, "Tidak, saya lebih memilih soft drink." Wally tersenyum dan
berkata, "Tidak masalah, Saya memiliki pendingin yang berisi Cola, Diet
Cola, air, dan jus jeruk."

Harvey berkata dengan hampir tergagap, "Baiklah saya akan mengambil Diet
Cola."

Sambil memberikan minuman kepada Harvey, Wally berkata, "Bila anda
membutuhkan bacaan, saya punya Wall Street journal, Time, Sport
illustration dan USA Today."

Sambil menepi, Wally menawarkan teman saya sebuah kartu berlaminating yang
lain. "Ini adalah beberapa daftar stasiun radio dan musik yang dimainkannya
yang dapat diputar disini bila anda berkenan mendengarkan radio."

Dan seakan semua itu tidak cukup, Wally memberitahu Harvey bahwa AC telah
dinyalakan dan bertanya apakah suhunya sudah cukup nyaman untuknya.

Kemudian ia menyarankan rute terbaik menuju tempat tujuannya di waktu
seperti saat itu. Dia juga berkata bahwa ia akan sangat senang untuk
mengobrol atau menceritakan tentang beberapa pemandangan, atau jika Harvey
lebih memilih untuk dibiarkan sendiri.

"Wally, tolong beri tahu saya," dengan kagum teman saya bertanya kepada
pengemudi tersebut, "Apakah anda selalu melayani setiap penumpang seperti
ini?"

Wally tersenyum melalui kaca spion depan.

"Tidak, tidak selalu, malahan hal ini baru saya lakukan dua tahun
belakangan ini. Selama lima tahun pertama saya mengemudikan taksi, saya
menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk mengeluh sebagaimana yang
dilakukan kebanyakan pengemudi taksi. Hingga suatu hari saya mendengar guru
pengembangan pribadi, Wayne Dyer di radio. Dia baru saja menulis sebuah
buku berjudul 'Anda akan Melihatnya Ketika Anda Mempercayainya' ."

"Dyer berkata bila kamu bangun di pagi hari dan mengharapkan hari yang
baik, namun kamu sering mengeluh dan bersikap negatif terhadap setiap
keadaan. Maka kamu akan mendapati hari-hari yg buruk."

"Dia berkata, 'Berhentilah mengeluh! Buatlah dirimu berbeda dalam
kompetisi. Jangan menjadi seekor bebek. Jadilah seekor Elang'. Bebek
terbiasa mengeluh sedangkan Elang terbang tinggi di angkasa dengan penuh
kedamaian dan kemenangan."

* Semoga bermanfaat & menjadi inspirasi *

Selasa, 03 November 2009

Senyum Dua Jari

Senyum Dua Jari <http://www.facebook.com/note.php?note_id=104949602964>

Pujian dapat menghemat uang kita, mempererat
hubungan dan menciptakan kebahagiaan. Kita perlu
lebih sering menaburnya ke sekitar kita.

Orang yang paling sulit untuk kita puji adalah diri kita
sendiri. Saya dibesarkan utk percaya bahwa memuji diri
sendiri akan membuat kita menjadi besar kepala.
Sebenarnya bukan begitu. Yang benar adalah menjadi besar hati. Memuji
kualitas baik dari diri kita sendiri berarti membesarkan hati dengan cara
yang positif.

Saat saya masih seorang mahasiswa, guru meditasi
pertama saya memberikan sebuah nasihat untuk
dipraktekkan. Awalnya beliau menanyakan apa yang
pertama-tama saya lakukan begitu bangun pagi.

"Pergi ke kamar mandi," kata saya.
"Apa ada sebuah cermin di kamar mandimu?" tanya beliau.
"Tentu."
"Bagus," katanya. "Nah setiap pagi, bahkan sebelum
kamu menggosok gigi, saya ingin kamu menatap cermin
dan tersenyum pada dirimu sendiri."
"Pak !" Saya mulai protes. "Saya ini mahasiswa.
Kadang-kadang saya tidur sangat larut dan bangun
pagi-pagi dengan perasaan kurang enak. Pada pagi-pagi
tertentu bahkan saya ngeri melihat wajah saya sendiri,
boro-boro tersenyum."

Beliau terkekeh, menatap mata saya dan berkata,
"Jika kamu tidak bisa tersenyum secara alami, kamu dapat
memakai dua jarimu, taruh di kedua sudut mulut,
dan tekanlah ke atas. Seperti ini," Beliau menunjukkan
caranya.

Beliau jadi terlihat menggelikan. Saya terkekeh-kekeh
melihatnya. Beliau menyuruh saya untuk mencobanya,
dan saya menurutinya.

Pada pagi berikutnya, saya menarik turun diri saya dari
tempat tidur, melangkah terhuyung-huyung ke kamar
mandi. Saya menatap diri saya di cermin.
"Urrrgh!" Itu bukan pemandangan yang manis.
Sebuah senyum alami tidak bisa muncul. Jadi saya
meletakkan dua jari telunjuk di sudut mulut dan
menekannya ke atas. Lantas saya melihat seorang
mahasiswa muda bodoh menampilkan wajah tololnya
di cermin, dan saya tak tahan untuk tidak tersenyum.
Begitu muncul sebuah senyum alami,
saya melihat mahasiswa di cermin tersenyum kepada saya.
Saya pun tersenyum lebih lebar lagi, dan orang yang
di cermin pun membalas dengan senyuman yang lebih
lebar juga. Dalam beberapa detik, kami mengakhirinya
dengan tertawa bersama.

Saya terus mempraktekkan nasihat itu setiap pagi selama
2 tahun. Setiap pagi, tak peduli bagaimana perasaan saya
saat bangun, saya segera tertawa begitu melihat diri saya
di cermin, biasanya sih dengan bantuan dua jari.
Sekarang orang bilang saya banyak senyum.
Barangkali itu karena otot-otot di sekitar mulut saya
menetap dalam posisi seperti itu.

Kita dapat mencoba trik dua jari kapan saja,
terutama bermanfaat ketika kita merasa sakit, bosan atau
tertekan. Tertawa telah terbukti bisa melepaskan hormon
endorphin ke dalam aliran darah kita, yang dapat
memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan membuat
kita merasa bahagia.

Hal itu akan membantu kita melihat 998 bata bagus
di tembok kita, bukan hanya dua bata jelek. Dan tertawa
membuat kita terlihat rupawan. Itulah sebabnya kadang
saya menyebut vihara kami di Perth sebagai
"salon kecantikan Ajahn Brahm"

Disalin dari buku Membuka Pintu Hati oleh Ajahn Brahm

Senin, 02 November 2009

Serahkan Hidupmu PadaNya

Serahkan Hidupmu padaNya
<http://www.facebook.com/note.php?note_id=112751022964>

Di depan gerbang sebuah jembatan di salah satu
kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang
buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk
di situ sambil memainkan biolanya yang sudah usang.
Di depannya terletak sebuah kaleng kosong dan
dia mengharapkan belas kasihan dari orang-orang yang
lalu lalang di depannya, dan melalui permainan
biolanya, orang-orang akan memberinya sedikit
uang. Demikianlah pengemis miskin ini
melakukan kebiasaannya setiap hari.

Pada suatu hari, seorang yang berpakaian sedikit rapi
dan berjubah panjang, datang menghampiri pengemis
tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan
biola usangnya. Tentu saja dengan sigap pengemis
itu menolak dan berkata,
"Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal!!".
Pendatang ini tidak putus asa, dan terus membujuk
si pengemis agar mau meminjamkannya biola tersebut
hanya untuk sebuah lagu. Akhirnya muncul rasa
kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan
perlahan ia memberikan biola tuanya kepada
pendatang tersebut.

Pendatang tersebut mengambil biola tua itu dan
mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu.
Suara biola yang begitu halus di tangan
si pendatang membuat orang yang lalu lalang berhenti
dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang
dan pengemis tersebut. Begitu merdunya lagu dan
bagusnya permainan biola si pendatang tersebut
membuat semua orang terdiam, dan si pengemis
buta ternganga tanpa dapat berkata-kata.

Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan
uang, dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh
si pendatang tersebut. Akhirnya ia pun harus
mengakhiri permainannya, dan sambil mengucapkan
terima kasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada
si pengemis. Si pengemis sambil berurai air mata,
dan dengan gemetar bertanya:
"Siapakah anda orang budiman?"..
Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan
menyebutkan namanya, "Paganini".

Semua orang terdiam. Seorang maestro biola yang
bernama Paganini, telah memberikan banyak berkat
kepada sang pengemis yang telah memberikan
harta kesayangannya untuk dipergunakan oleh sang
maestro, betapa menakjubkan!

Ada sebuah jaminan berkat bagi siapa saja yang
mau menyerahkan tenaganya, hartanya, talentanya,
kepada sang 'Maestro' kita yaitu Tuhan sendiri.

Membersihkan sampah kehidupan

*Membersihkan sampah kehidupan *
(oleh : Anthony Dio Martin)

Saat tinggal di Vancouver, saya selalu menjumpai semacam
ritual setiap musim panas tiba. Pada musim itu, sering digelar
garage sale. Banyak keluarga berusaha membersihkan
gudang dan seluruh rumah mereka dari barang-barang yang
sudah tidak berguna lagi.

Barang-barang yang tak terpakai lagi itu dikumpulkan dan
'dibuang' dengan cara dijual di depan garasi mereka.
Biasanya, barang-barang yang dijual itu pun masih dalam
kondisi bagus. Tentu saja, bagi pemiliknya, barang-barang itu
sebetulnya mengganggu dan hanya sampah.

Dalam kehidupan kita pun, banyak sampah yang tanpa sadar
terus-menerus kita timbun. Tanpa sadar, sampah itu mulai
mensabotase hidup Anda. Saya mempunyai satu saran untuk
dilakukan. Agendakan waktu Anda beberapa hari dalam satu
tahun untuk melakukan pembersihan sampah kehidupan
Anda. Manfaatnya bakalan luar biasa. Stres akan berkurang.
Hidup terasa lebih nyaman. Laju produktivitas Anda juga
meningkat.

Sebelumnya, Anda perlu memahami beberapa sampah dalam
kehidupan Anda. Lalu seleksilah dan kemudian buanglah.
Saya menyarankan minimal ada enam sampah kehidupan
yang layak disikapi.

*Sampah pertama?* Jelas, yakni barang-barang di sekitar
Anda. Barang-barang yang telah Anda kumpulkan selama
bertahun-tahun. Barang-barang itu teronggok dan jarang
dijamah lagi. Barang-barang itu biasanya Anda pikirkan
sebagai suatu yang sayang kalau dibuang. Tapi, Anda sama
sekali urung untuk menyentuhnya. Seperti kertas atau brosur
yang terserak di meja atau rak-rak buku. Anda pikir semua itu
masih berguna nantinya. Tapi, dalam praktik, Anda tidak
pernah menyentuhnya. Akhirnya, kertas itu menumpuk dan
menyatu dengan debu dan menimbulkan kesan tidak nyaman.

Selain itu, perhatikan juga barang-barang yang sudah rusak
atau produk yang sudah melewati tenggat waktu kadaluarsa.
Termasuk barang-barang yang sebenarnya sudah tidak Anda
gunakan lagi, tetapi dirasa sayang kalau dibuang.
Seperti tumpukan baju mahal yang teronggok di dalam lemari.
Bersikap dan berpikirlah realistis. Ada barang yang mungkin
seumur hidup Anda, tidak akan berguna lagi.

Daripada menggunung dan mengganggu, buanglah jauh-jauh
barang tersebut. Biarkan ruang hidup Anda terasa plong dan
berudara nyaman. Situasi ini bisa meningkatkan produktivitas
Anda. Anda tidak perlu berlama-lama mencari barang karena
begitu banyaknya tumpukan barang tak berharga tergeletak
dan menyatu dengan debu.

*Sampah kedua* adalah zat-zat tidak berguna di dalam tubuh.
Ini pun perlu Anda bersihkan. Tak jarang, karena pola makan
dan hidup tidak teratur, tubuh kita menimbun tumpukan
zat-zat yang mengganggu kesehatan. Perlulah Anda
mengeluarkan zat-zat itu dengan rajin berolahraga atau pun
mengalami proses detox. Proses ini merupakan upaya
mengeluarkan berbagai racun dan sampah dalam tubuh.
Detox tidak perlu mahal. Ada satu jenis detox murah dengan
rajin mengkonsumsi buah-buahan atau jus segar selama
beberapa hari.

*Sampah ketiga* adalah sampah-sampah dalam relasi sosial
kita. Sebagai mahkluk sosial, kita membutuhkan interaksi dan
komunikasi dengan orang lain. Tapi, ada saatnya kita
memberikan evaluasi pada orang-orang di sekeliling kita.
Kita tidak membuang mereka. Robert Kiyosaki,
penulis terkenal mengatakan,
"...kita perlu mengambil jarak dengan mereka yang bisa
mencuri mimpi kita..."
Mereka mengondisikan kita tidak berhasil dari perwujudan
mimpi-mimpi itu.

Menjauhi tidak selalu berarti fisik. Nah, Anda mencoba
mengambil jarak dengan situasi yang gemar meremehkan,
membuat Anda tidak bersemangat, patah arang,
atau terdemotivasi. Kita sebaiknya sadar dan waspada pada
kondisi ini.

*Sampah keempat* adalah sisa-sisa masa lalu yang menjadi
penghambat kehidupan kita sekarang. Sampah itu bisa
berupa luka-luka batin yang masih terus-menerus dan kita
bawa hingga sekarang. Akibatnya menjadi beban yang luar
biasa beratnya.

Ini bisa berupa sampah-sampah sisa kejayaan masa lampau
yang terus-menerus kita bawa terus sebagai nostalgia tanpa
mau meningkatkan diri. Kita terbekap pada romantisme masa
lalu. Ada seorang artis tua yang setiap saat selalu
menyombongkan kejayaannya. Tapi, tidak mengembangkan
diri pada saat sekarang. Akibatnya? Ia tersisihkan.

*Sampah kelima* adalah sampah pikiran kita.
Banyak pikiran yang membentuk kehidupan Anda sekarang.
Di antara pikiran itu ada yang Anda warisi dan ada pula yang
Anda pelajari. Ada yang bagus, tetapi ada pula yang
menghambat. Sadari sampah pikiran itu, dan belajarlah
membuangnya. Katakan lagi kepada pikiran itu dengan
pikiran lain yang menurut Anda lebih memberdayakan.

Untuk membuang sampah pikiran ini, ada baiknya Anda
mengambil waktu untuk rileks atau bermeditasi sejenak.
Renungkan keyakinan dan nilai-nilai yang Anda hayati.
Cek lagi mana yang baik dan mana yang membuat hidup
Anda makin keropos.

Akhirnya, *sampah terakhir atau keenam* adalah sampah
dosa kita. Timbunan dosa kita bisa membuat kita terjerat.
Efeknya bisa sampai pada kehidupan kekekalan kita.
Sesekali ada baiknya kita menilai pula apa hal-hal keliru dan
'dosa' menurut keyakinan kita yang masih terus-menerus
kita nikmati.

Dalam prayer therapy dikatakan dosa dan dilema atas
kesalahan melawan hati nurani, akhirnya akan menghambat
laju kehidupan kita. Ada pemikiran menarik pula,
jangan sampai dosa menghambat rencana Tuhan yang luar
biasa dalam hidup kita.

Semoga dengan membersihkan sampah kehidupan kita,
hidup kita menjadi lebih bersemangat, lebih damai, dan lebih
optimal. Kebersihan benar-benar pangkal kesehatan,
baik kesehatan fisik maupun kesehatan batin kita.
Awalilah dari rumah Anda!