Aku percaya Tuhan akan menyelamatkanku.
Seorang imam duduk di depan meja dekat jendela menyiapkan khotbah tentang Penyelenggaran Tuhan, ketika ia mendengar suara seperti ledakan. Segera ia melihat orang-orang lalu-lalang, berlari-lari dalam kepanikan, dan mengetahui kalau bendungan telah meledak, sungai meluap dan rakyat sedang diungsikan.
Ia melihat kalau air kian meninggi di jalanan. Walaupun ia merasa kesulitan untuk menekan kepanikannya yang mencengkramnya, ia tetap berkata: "Disini aku sedang menyiapkan khotbah tentang Penyelengaraan Tuhan, dan aku dapat kesempatan untuk mempraktekkan khotbahku. Aku tidak akan lari seperti yang lainnya. Aku akan tetap tinggal disini dan percaya akan penyelengaraan ilahi yang akan menyelamatkanku."
Ketika air sudah setinggi jendela, perahu penuh orang lewat di depan jendelanya. "Naiklah pastor," teriak mereka.
"Ah tidak nak," kata pastor penuh percaya diri. "Aku percaya Penyelenggaraan Tuhan akan menyelamatkanku."
Pastor konsisten dengan kepercayaannya itu. Ia naik ke atap. Ketika air telah setinggi atap, sejumlah orang dalam perahu yang lewat mendesak pastor untuk naik. Dan sekali lagi, dengan yakinnya, ia menolak.
Kali ini ia naik lagi ke puncak lonceng gereja. Ketika air terus saja naik hingga sebatas lututnya, seorang petugas dengan perahu motor dikirim untuk menyelamatkannya.
"Terimakasih Saudaraku....." katanya dengan senyum tenang. "Aku percaya kepada penyelamatan Tuhan. Ia tidak akan meninggalkanku."
Demikianlah, hingga pastor tenggelam. Ketika ia naik ke sorga, yang pertama-tama ia lakukan adalah menyampaikan protesnya kepada Tuhan. "Aku percaya kepada-Mu ya Tuhan. Tapi mengapa Engkau tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkanku."
"Ah ....", seru Tuhan, "Bukankah Aku telah mengirimimu perahu sampai tiga kali?"
~ Anthony de Mello; SJ.
______________________
Dari: "Doa Sang Katak 1 ~ Meditasi dengan Cerita"; Penerbit Kanisius; 1990.
Kamis, 12 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar